23 Mar 2012

SAMPAI KAPAN RAA.......?


“sampai kapan Raa”

“Sampai saya menyatakan saya menyerah dan mundur”

“Kapan kamu akan menyatakan menyerah dan mundur”

“Aku tidak tahu….”

“Kamu bodoh Raa. Sia-sia. Apa yang kamu dapatkan? Cuma sakit hati karena sebuah  kalimat yang memang wajar kamu katakan dia”

“Iya aku memang bodoh. Tapi Paling tidak dia mengajarkan aku lebih sabar dan tidak egois”

Aku menutup telpon. Dan menghabiskan secangkir kopi siang hari ini. Angin bertiup kencang dari bukit tempat saya singgah siang ini. Entah kenapa aku selalu berhenti di sini untuk sekedar menepi, setiap mengalami kelelahan luar biasa. Aku menghapus air mata dengan ujung jaket hitamku. Apa lagi yang saya harus lakukan untuk membahagiakan kamu?


“Bisa nggk sih diem. Aku sudah bilang nanti..nanti…nanti”. 
Aku langsung terdiam, saat aku menanyakan apakah kamu makan sekarang atau nanti. Menahan air mata agar tidak jatuh di depan kamu. Tubuhku bergetar hebat. Ada sebuah ketakutan. Aku mundur dan tetap terdiam. Sederhana. Aku tidak ingin kamu sakit dengan setumpuk pekerjaan kamu.

“Yah…bisa peluk Nda”

Aku ingin mengucapkan kalimat itu. Tapi kamu tetap asyik dengan duniamu. Kalimat itu hanya berhenti. Dan saat aku berani mengatakannya, hanya sebuah kekecewaan. Padahal sederhana kan? Aku hanya ingin dipeluk kamu satu atau dua detik. Seperti dulu…..kamu selalu menyambutku dengan pelukan yang hangat dan memulai dengan mengecup keningku.  Ya….dulu! bukan sekarang.

Aku tidak tahu bagaimana lagi menjadikan kamu lelaki ku yang dulu. Yang selalu ada untuk aku. Memberikan sedikit waktu untuk aku. Selalu banyak waktu untuk berdua. Kita sekarang bagai dua orang asing. Sedangkan sekarang. Menggenggam jemari ku saja kamu tak mau.

Aku lelah…lelah luar biasa……….kapan kamu bisa seperti dulu lagi?
Cinta itu….ketika kamu salah..dia selalu memaafkanmu...ketika kamu marah…dia selaLu tersenyum untukmu..ketika kamu sakiti,dia selalu berikan yg terbaik untukmu.....

Kalimat sederhana itu diam-diam aku tulis dalam dompetku. Aku satukan bersama dengan tasbih yang kamu berikan ke aku. Aku akan membacanya perlahan-lahan. Menyelami satu persatu kalimat. Aku belajar dalam satu buat titik, mencintai tanpa tuntutan. Mencintai karena sebuah keikhlasan. Menyakinkanku bahwa mencintai kamu bukan sebuah kebodohan.

“Selalu berpikir positive Nda”

Yaa…saat ini pun aku selalu berpikir positive. Sikap kamu membuat aku belajar untuk lebih sabar. Menekan keegoisanku. Tidak hanya memikirkan kebahagian dan kebutuhan ku saja tapi juga kebahagiaan dan kebutuhan kamu.  Walaupun aku selalu berpikir, bahwa aku selalu ada untuk kamu. Aku selalu ada waktu jika kamu memutuhkan ku.

Dan aku berbicara dalam hatiku, “Belajar untuk mencapai sebuah titik mencintai dengan keikhlasan tanpa tuntutan Raa. Jangan pernah mengungkit-ungkit hal-hal yang hanya membuat kamu sakit. Ikhlas….bukankah kamu sudah melewati semua jalan seorang diri”

Mendekati tengah hari. Bayang-bayang pohon ini sudah tidak bisa menghalangi matahari yang tepat di atas kepalaku. Saya melirik handphoneku. Diam….saya mengehala nafas berat. Perjalanan maish panjang Raa………masih banyak yang bisa kamu lakukan untuk menjadikan kamu perempuan yang lebih baik. Bagaimana dengan ibu mu yang seorang diri membesarkanmu.

Pandangan saya melihat seorang perempuan hamil yang bergandengan tangan suaminya. Air mata saya menetes. “Aulia……bunda kangen Nak. Seharusnya kamu terlahir 2 bulan lagi. Bulan di antara kelahiran bunda dan ayahmu. Seharusnya 3 bulan berturut-turut kita akan merayakan ulang tahun bunda, kamu dan ayahmu”.  Aku menundukkan kepala dan cepat-cepat menghapus air mata. Bukit ini semakin panas. Aku segera ke studio. Ada tamu yang menunggu ku disana. Secangkir kopi……hampir 2 jam. Andai kamu menemaniku………

Sekilas aku melihat di spion motorku. Wajahku terbakar matahari. Tanpa bedak. Mata memerah. “Betapa berantakannya dirimu Raa……” aku menghela nafas.  Aku ingin mengakhiri….tapi aku tidak pernah bisa! Mencintaimu hingga pada suatu titik, keikhlasan dan bukan sebuah tunutan
ketika kamu salah..dia selalu memaafkanmu...ketika kamu marah…dia selaLu tersenyum untukmu..ketika kamu sakiti,dia selalu berikan yg terbaik untukmu.....




Tidak ada komentar: