Telah tiba saat waktu menjamahmu
Menggepakkan sayapmu yang baru terluka
Kibaskan perlahan dan pejamkan mata
Rasakan hangat matahari yang menidurimu
Mainkan imajinasimu dalam kenyataan
Sengajakah kau untuk terus mewakili samudra pikiranmu
Aih....teruslah terbang menuju 999 bintang kertas
Dia akan membawamu mencari kekasihmu
Sekarang teruskan perjalanan yang meneyedihkan ini
Aku akan bersimpuh dan berkata pada Tuhan tentang cintamu
Dengarlah sahabat
Di atas sana angin malam jahat, angin siang pengkhianat
Sayapmu masih rapuh
Lindungi dia dalam doa
Maka akan tiba sat di mana kau akan berkata
"KAsihku kau ada dimana?"
Maka teruslah terbang tinggi menuju mimpimu
Dan mari menarilah bersama serpihan angan yang dulu cuma kau bayangkan
Dan jika waktu masih bepihak padaku
Kembalilah dan ceritakan tentang samudra yang kau cari
Katakan padaku tentang lembutnya awan atau kerasnya angin di atas sana
Maka aku akan terangguk-angguk dan kembali menatapmu pergi
Karena kau tak mungkin terus tertinggal di sini
Dengarlah sahabat dan kekasihku, terbang dan kepakkan sayapmu
Untuk mencari cinta dan cintamu
Dan biarkan aku disini untuk tersenyum menatapmu
Sambil bersimpuh dan berkata pada Tuhan
" Lindungi Burung Kecilku, dan bawalah ia ke Matahariku"
(catatan tentang award yang aku dapatkan. Maaf agak telat masangnya. Dan yang terpenting untuk inspirasi baruku, aku ingin berkata masih ada secangkir kopi untukmu)
(thanks ya Ramlan.....)
10 komentar:
Puisi bagus nian bagai gurindam jaman balai pustaka saraf dengan makna
weleh, weleh,,,bagusnya puisinya,,,saya suka puisinya mbak.
Sebentar...sebentar.
Aku mau mikir komen yang pas untuk puisi ini, sebentar.........
setujuuu..
bagus banget kata-katanya, penuh makna..
hehehe.... ppintar sekali yea...
salut.. saluttt
selamat awardnya. indah puisinya
Kereeeeen....
nice poem..
salam buat sahabatmu, semoga dia bahagia di perjalanan hidupnya.. :)
senang bila punya sahabat sepertimu :)...nice poetry n tq 4 share :)
jadi ingat lagu, Gito Rolies Hai burung kecil...
Posting Komentar