Jam 12.09 wib
Juanda...... saya pikir saya akan lama menapak bandara ini. Belum 3 bulan setelah saya memutuskan menyederhanakan mimpi di Banyuwangi. Dan akhirnya saya melanjutkan sebuah perjalanan pendek kembali
"Mbak rachmawati ya... bla....bla.....blaaaa"
Sore itu di lapangan Blambangan mempersiapkan pameran.
"Peserta workshop jurnalis mewujudkan pemenuhan hak asasi perempuan di Indonesia : dari prinsip menuju praktik nyata."
Ini bukan mimpi kan? Saya ingin teriak di kesempatan langka. Menjadi salah satu dari 20 jurnalis se Indonesia. Boleh saya berbangga hati? Saya bersyukur dalam hati saya tanpa sebuah teriakan sepeti biasa.
Setelah berkejar-kejaran dengan deadline. Ini pembuktian bahwa saya bisa berkarya. Thanks ika thanks putri....... saya pergi dulu
Iyaaa walaupun dengan kondisi badan yang sedikit tidak sehat. Dan memilih mengambil jeda antara banyuwangi jakarta di sebuah hotel mesum untuk meluruskan punggung dan sejenak memejamkan mata. Kenapa saya bilang mesum? Karena saya berpapasan dengan pasangan yang tidak wajar hahahahahaha sebuah jeda yang membuat saya semakin bersyukur.
Saya tidak percaya dengan sebuah kebetulan ketika saya menemukan sebuah kawan seperjalanan yang benat-benar mengejutkan. Walau mungkin tidak sepanjang perjalanan. Iya kamu.... dan saya tidak akan menulisnya disini. Nanti.....saya menulisnya di catatan tersendiri. Karena bagi saya kamu unik........
Tuhan luar biasa,...... menggantikan mimpi-mimpi yang telah saya kubur di tanah melayu. Dan Tuhan memberikan sebuah selendang merah untuk saya agar bisa terbang dan menari di tanah Jawa.
Catatan sederhana di ruang tunggu gate 3 Juanda ke Jakarta. Lion air JT 0575
Hei mata coklat..... kau tau bangku di ruang tunggu gate 4 di sampingku kosong. Aku harap kamu disini menemaniku dengan gayamu menyangga badan dengan tangan yang kamu tumpu di kedua kakimu. Aku suka siluet wajah mu di antara gerimis pagi.
Kejutan dari Tuhan itu luar biasa.....
Published with Blogger-droid v2.0.9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar