14 Mei 2012

SELAMAT PAGI (edisi galau 1 x 24 jam)

Selamat pagi!

Saya menyapa diri saya sendiri di hari,  Minggu 13 mei 2012. Mungkin bagi orang lain minggu adalah hari keluarga. Tapi saya? Mulai kemarin saya mengurung diri dalam sebuah ruangan. “dimana kamu Raa”. Sahabat saya mengirimkan sms. “saat saya masih bisa membalas sms kamu, maka saya masih hidup”.  Saya tidak tahu apakah di luar sana hujan, panas, pagi atau malam. Saya hanya baru sadar saat di televisi menayangkan acara reportase pagi masih tentang berita sukhoi.

Kepala saya terasa berat. Saya merasa sangat kelelahan.  Saya merasa sangat berantakan sekali hari ini.  Di meja di samping saya ada tiga botol bekas air mineral dan beberapa gelas kosong. Serta sepiring bihun yang tidak sempat termakan semalam. Sudah mendingin karena diletakkan persis di sebelah AC.  Entah kenapa, tumben saya mau berselimut semalamam. Dan ketumbenan ini menandakan ada yang salah dalam tubuh saya. Saat saya terbangun saya melihat seorang perempuan yang buruk di dalam cermin. Mata nya cekung menghitam.  Bibir terlihat kering dengan rambut yang acak-acakan tidak berarturan. Ada bekas air mata di ujung pipi. Fuich…. Itu saya. Perempuan yang masih menggunakan baju ungu yang sama dengan baju kemarin.

Akhirnya saya memilih menghabiskan bekas teh semalam dan memilih menenggelamkan tubuh saya di dalam bathtub air hangat dan membiarkan shower menyala dengan air jatuh persis di atas ubun-ubun kepalaku. Ahhh……tiba-tiba saya ingat kampung halaman saya. Saya dulu suka sekali mandi di bawah pancuran sambil berteriak teriak kepada nenek dan ibu saya yang sedang mencuci. Iya…. Mencuci di sungai adalah sebuah rutinitas di hari minggu. Dulu saat keluarga saya masih lengkap.  Mencuci baju bukan niat utama. Karena yang terpenting adalah ibu saya melihat dan memberikan kesempatan  saya bermain-main dengan air kemudian membantu mereka menjemur baju di atas rumput-rumput ilalang dengan di bebani batu agar tidak terban terbawa angin. Kemudia saya akan beralih berlari-lari di pasir laut atau menghabiskan bekal makanan yang sengaja di bawa ibu dan nenek saya. Iya…. Pancuran di kampungku bersebelahan dengan Pantai Cacalan.

Menenggelamkan tubuh ke dalam bathtub juga mengingatkan sahabat saya Deni. Minggu pagi dia juga selalu teriak-teriak di depan rumah mengajak saya mencuci baju di Kali Bendo. Di sebuah dataran tinggi di Kota Banyuwangi dengan aliran air yang cukup deras dan dingin. Setelah mencuci dan menjemur baju di atas bebatuan maka kami akan berceriat tentang mimpi-mimpi kami. Ngbrol ngalor ngidul tentang semuanya. Setelah baju kering, kami segera masukkan ke dalam ransel kemudian kita beralih menelusuri aliran anak sungai menuju ke sebuah air terjun.  Bermain-main seperti anak-anak kecil. “Raa…..apa selamanya kita akan seperti ini”. ”Pasti den…..” Aku mengangguk, “ Tidak enak menjadi orang dewasa”
Air yang meluncur dari shower membuat air dalam baththub melimpah. Saya membiarkannya. Saya semakin menenggelamkan tubuh saya, membiarkan rambut saya basah dan mengambang hingga air rata dengan hidung saya yang masih bisa digunakan untuk bernafas. Saya berpikir mudah saya menenggelamkan diri saya ke dalam air ini dan membiarkan dada saya tidak mendapatkan oksigen, seperti dalam film-flma yang pernah saya liat. Tapi…..apakah ini jalan yang terbaik?

Tiba-tiba saya ingat ibu saya, ayah saya, nenek saya. Bukankah mereka mulai dulu sangat membanggakan saya. Jika saya melakukan hal yang terlarang agama ini, saya tidak tau betapa kecewanya mereka. Aulia…..apakah ia juga bangga mempunyai bunda yang rapuh? Adik-adik saya, sahabat-sahabat saya. Lalu Tuhan saya? Saya merasakan mata saya memanas, saya membiarkan air mata saya keluar menyatu bersama shower yang masih saya biarkan menyala. Saya sudah lupa dengan teori pengehematan air untuk menyelamatkan lingkungan. Saya sementara hanya ingin bertahan untuk menyelamatkan diri saya sendiri dulu. Betapa buruknya saya……….

Jujur saya merasa lelah berjalan seorang diri. Terseok-seok  menahan diri agar kaki saya tetap melangkah. Saya tidak tahu akan memasrahkan hidup saya kepada siapa? kamu…. Atau kamu?. Saya hanya butuh seseorang yang bisa mengerti saya.  Ketika saya berada dalam sebuah titik tidak lagi mempercayai siapapun lagi untuk memasrahkan hidup saya.

“kenapa nggk mau melihat Nda? Kenapa kamu tidak memeluk Nda”. “Sudahlah hal kecil jangan terlalu di besar-besarkan Nda”

Bukankah semuanya berawal dari sesuatu yang kecil? Dan kamu tidak pernah tahu saya selalu meneteskan air mata saat kamu berpaling dan saya memperhatikan wajah kamu secara diam-diam dengan bantuan lampu tidur di ujung kamar.  Kamu terlihat lelah…..dan aku juga sama lelah nya seperti dirimu. Apapun yang terjadi dalam kehidupanku, kamu bukan alasan utama dalam pilihan terburuk dalam hidup ku.

Hampir satu jam lebih saya menenggelamkan diri. Air hangat sudah mendingin. Saya menggerakkan jemari saya. Sudah kisut terlalu lama terendam air. Saya harus bangkit dalam keadaan apapun di luar sana. 20 jam saya telah mengurung diri di dalam kamar ini tidak membuat saya menjadi lebih baik.  Saya harus terus bergerak. Bukankah dengan bergerak saya bisa  tetap hidup. Ikan Salmon di dalam sebuah kolam akan bertahan hidup saat di masukkan seekor hiu kecil. Alasannya sederhana…. Ikan salmon bisa bertahan karena ia terus bergerak dari kejaran seekor hiu.  Ikan Salmon adalah saya, ikan hiu adalah masalah-masalah saya.

Saya membasuh badan saya dengan handuk kering dan menggunakan baju yang sama seperti kemarin, Saya tidak peduli. Saya harus keluar dari kamar ini dan yang terpenting adalah saya harus keluar dari penjara pikiran saya sendiri. Saya tersenyum di depan cermin. Hidup terlalu indah hanya untuk  berpikir negative. Bukankah  saya bisa berkarya? Melakukan hal-hal yang bisa bermanfaat bagi orang lain?

“Mbak ada seminar pendidikan”

“Eh...di mega mall jam 1 Kita edit script buat teater bangsawan”

Beberapa pesan masuk dalam hp saya. Bismilah….saya menyelesaikan tulisan ini dan membereskan barang-barang saya dalam ransel.  Saya harus bangkit……

Nama saya Raa……dan tidak pernah ada dua matahari di dunia ini. Dan saya adalah mata hari…….
Peluk mu pagi ini telah mengkuatkan ku……. Entah….walaupun saya merasa pelukan mu beda……….


Perbincangan diakhir  malam.

" Kemana Raa"
"Ngilang.....lagi galau"
"kok sekarang nggk galau"
Saya menyeruput jus melon dan mengambil kentang goreng di depan saya., "Galau saya 1 x 24 jam"

Semuanya terbahak-bahak.....dan saya tersenyum sambil melihat Batam dari ketinggian.......Terimakasih Tuhan mengirimkan banyak malaikat untuk saya. Ahh.... Dear, perjalanan dan catatan saya ternyata cukup panjang.......

(posting tertunda)

3 komentar:

TricaJus mengatakan...

berbagi Kata Kata Motivasi
Senyumlah, tinggalkan sedihmu. Bahagialah, lupakan takutmu. Sakit yg kamu rasa, tak setara dengan bahagia yg akan kamu dapat.
Air mata tak selalu menunjukkan kesedihan, terkadang karena kita tertawa bahagia bersama sahabat terbaik kita.

semoga bermanfaat :D

pengobatan penyakit kanker prostat mengatakan...

keren juga komennya meskiun copas hahahaaaa....mas miss brooo salam

jus kulit manggis mengatakan...

berbagi kata kata motivasi MT gan
Orang yang hatinya penuh dengan rasa kasihan
melihat penderitaan sesamanya,
dan menggunakan diri dan kehidupannya
untuk membahagiakan sesamanya,
tidak akan ditaruh dalam keadaan
yang membutuhkan rasa kasihan dari orang lain.
semoga bermanfaat dan dapat di terima ya gan :D