Selamat pagi!
Saya menyapa diri saya sendiri di hari,
Minggu 13 mei 2012. Mungkin bagi orang lain minggu adalah hari
keluarga. Tapi saya? Mulai kemarin saya mengurung diri dalam sebuah
ruangan. “dimana kamu Raa”. Sahabat saya mengirimkan sms. “saat saya
masih bisa membalas sms kamu, maka saya masih hidup”. Saya tidak tahu
apakah di luar sana hujan, panas, pagi atau malam. Saya hanya baru sadar
saat di televisi menayangkan acara reportase pagi masih tentang berita
sukhoi.
Kepala saya terasa berat. Saya merasa sangat kelelahan.
Saya merasa sangat berantakan sekali hari ini. Di meja di samping saya
ada tiga botol bekas air mineral dan beberapa gelas kosong. Serta
sepiring bihun yang tidak sempat termakan semalam. Sudah mendingin
karena diletakkan persis di sebelah AC. Entah kenapa, tumben saya mau
berselimut semalamam. Dan ketumbenan ini menandakan ada yang salah dalam
tubuh saya. Saat saya terbangun saya melihat seorang perempuan yang
buruk di dalam cermin. Mata nya cekung menghitam. Bibir terlihat kering
dengan rambut yang acak-acakan tidak berarturan. Ada bekas air mata di
ujung pipi. Fuich…. Itu saya. Perempuan yang masih menggunakan baju ungu
yang sama dengan baju kemarin.
Akhirnya saya memilih
menghabiskan bekas teh semalam dan memilih menenggelamkan tubuh saya di
dalam bathtub air hangat dan membiarkan shower menyala dengan air jatuh
persis di atas ubun-ubun kepalaku. Ahhh……tiba-tiba saya ingat kampung
halaman saya. Saya dulu suka sekali mandi di bawah pancuran sambil
berteriak teriak kepada nenek dan ibu saya yang sedang mencuci. Iya….
Mencuci di sungai adalah sebuah rutinitas di hari minggu. Dulu saat
keluarga saya masih lengkap. Mencuci baju bukan niat utama. Karena yang
terpenting adalah ibu saya melihat dan memberikan kesempatan saya
bermain-main dengan air kemudian membantu mereka menjemur baju di atas
rumput-rumput ilalang dengan di bebani batu agar tidak terban terbawa
angin. Kemudia saya akan beralih berlari-lari di pasir laut atau
menghabiskan bekal makanan yang sengaja di bawa ibu dan nenek saya.
Iya…. Pancuran di kampungku bersebelahan dengan Pantai Cacalan.
Menenggelamkan
tubuh ke dalam bathtub juga mengingatkan sahabat saya Deni. Minggu pagi
dia juga selalu teriak-teriak di depan rumah mengajak saya mencuci baju
di Kali Bendo. Di sebuah dataran tinggi di Kota Banyuwangi dengan
aliran air yang cukup deras dan dingin. Setelah mencuci dan menjemur
baju di atas bebatuan maka kami akan berceriat tentang mimpi-mimpi kami.
Ngbrol ngalor ngidul tentang semuanya. Setelah baju kering, kami segera
masukkan ke dalam ransel kemudian kita beralih menelusuri aliran anak
sungai menuju ke sebuah air terjun. Bermain-main seperti anak-anak
kecil. “Raa…..apa selamanya kita akan seperti ini”. ”Pasti den…..” Aku
mengangguk, “ Tidak enak menjadi orang dewasa”
Air yang meluncur
dari shower membuat air dalam baththub melimpah. Saya membiarkannya.
Saya semakin menenggelamkan tubuh saya, membiarkan rambut saya basah dan
mengambang hingga air rata dengan hidung saya yang masih bisa digunakan
untuk bernafas. Saya berpikir mudah saya menenggelamkan diri saya ke
dalam air ini dan membiarkan dada saya tidak mendapatkan oksigen,
seperti dalam film-flma yang pernah saya liat. Tapi…..apakah ini jalan
yang terbaik?
Tiba-tiba saya ingat ibu saya, ayah saya,
nenek saya. Bukankah mereka mulai dulu sangat membanggakan saya. Jika
saya melakukan hal yang terlarang agama ini, saya tidak tau betapa
kecewanya mereka. Aulia…..apakah ia juga bangga mempunyai bunda yang
rapuh? Adik-adik saya, sahabat-sahabat saya. Lalu Tuhan saya? Saya
merasakan mata saya memanas, saya membiarkan air mata saya keluar
menyatu bersama shower yang masih saya biarkan menyala. Saya sudah lupa
dengan teori pengehematan air untuk menyelamatkan lingkungan. Saya
sementara hanya ingin bertahan untuk menyelamatkan diri saya sendiri
dulu. Betapa buruknya saya……….
Jujur saya merasa lelah
berjalan seorang diri. Terseok-seok menahan diri agar kaki saya tetap
melangkah. Saya tidak tahu akan memasrahkan hidup saya kepada siapa?
kamu…. Atau kamu?. Saya hanya butuh seseorang yang bisa mengerti saya.
Ketika saya berada dalam sebuah titik tidak lagi mempercayai siapapun
lagi untuk memasrahkan hidup saya.
“kenapa nggk mau melihat Nda? Kenapa kamu tidak memeluk Nda”. “Sudahlah hal kecil jangan terlalu di besar-besarkan Nda”
Bukankah
semuanya berawal dari sesuatu yang kecil? Dan kamu tidak pernah tahu
saya selalu meneteskan air mata saat kamu berpaling dan saya
memperhatikan wajah kamu secara diam-diam dengan bantuan lampu tidur di
ujung kamar. Kamu terlihat lelah…..dan aku juga sama lelah nya seperti
dirimu. Apapun yang terjadi dalam kehidupanku, kamu bukan alasan utama
dalam pilihan terburuk dalam hidup ku.
Hampir satu jam
lebih saya menenggelamkan diri. Air hangat sudah mendingin. Saya
menggerakkan jemari saya. Sudah kisut terlalu lama terendam air. Saya
harus bangkit dalam keadaan apapun di luar sana. 20 jam saya telah
mengurung diri di dalam kamar ini tidak membuat saya menjadi lebih
baik. Saya harus terus bergerak. Bukankah dengan bergerak saya bisa
tetap hidup. Ikan Salmon di dalam sebuah kolam akan bertahan hidup saat
di masukkan seekor hiu kecil. Alasannya sederhana…. Ikan salmon bisa
bertahan karena ia terus bergerak dari kejaran seekor hiu. Ikan Salmon
adalah saya, ikan hiu adalah masalah-masalah saya.
Saya
membasuh badan saya dengan handuk kering dan menggunakan baju yang sama
seperti kemarin, Saya tidak peduli. Saya harus keluar dari kamar ini dan
yang terpenting adalah saya harus keluar dari penjara pikiran saya
sendiri. Saya tersenyum di depan cermin. Hidup terlalu indah hanya
untuk berpikir negative. Bukankah saya bisa berkarya? Melakukan
hal-hal yang bisa bermanfaat bagi orang lain?
“Mbak ada seminar pendidikan”
“Eh...di mega mall jam 1 Kita edit script buat teater bangsawan”
Beberapa
pesan masuk dalam hp saya. Bismilah….saya menyelesaikan tulisan ini dan
membereskan barang-barang saya dalam ransel. Saya harus bangkit……
Nama saya Raa……dan tidak pernah ada dua matahari di dunia ini. Dan saya adalah mata hari…….
Peluk mu pagi ini telah mengkuatkan ku……. Entah….walaupun saya merasa pelukan mu beda……….
Perbincangan diakhir malam.
" Kemana Raa"
"Ngilang.....lagi galau"
"kok sekarang nggk galau"
Saya menyeruput jus melon dan mengambil kentang goreng di depan saya., "Galau saya 1 x 24 jam"
Semuanya
terbahak-bahak.....dan saya tersenyum sambil melihat Batam dari
ketinggian.......Terimakasih Tuhan mengirimkan banyak malaikat untuk
saya. Ahh.... Dear, perjalanan dan catatan saya ternyata cukup
panjang.......
(posting tertunda)
3 komentar:
berbagi Kata Kata Motivasi
Senyumlah, tinggalkan sedihmu. Bahagialah, lupakan takutmu. Sakit yg kamu rasa, tak setara dengan bahagia yg akan kamu dapat.
Air mata tak selalu menunjukkan kesedihan, terkadang karena kita tertawa bahagia bersama sahabat terbaik kita.
semoga bermanfaat :D
keren juga komennya meskiun copas hahahaaaa....mas miss brooo salam
berbagi kata kata motivasi MT gan
Orang yang hatinya penuh dengan rasa kasihan
melihat penderitaan sesamanya,
dan menggunakan diri dan kehidupannya
untuk membahagiakan sesamanya,
tidak akan ditaruh dalam keadaan
yang membutuhkan rasa kasihan dari orang lain.
semoga bermanfaat dan dapat di terima ya gan :D
Posting Komentar