Sayang, lama juga saya tidak menulis. Hampir beberapa
minggu. Ahh….terlalu banyak yang saya kerjakan di beberapa minggu terakhir ini.
Saya kerjakan? Tidak juga saya pikir sebagai pelarian saja dari semua beban
yang benar-benar membuat saya hampi
putus asa. Ah…untung saja saya memiliki sedikit iman. Saat agama saya mengajarkan
untuk mensyukuri apapun Tuhan berikan kepada saya. Kamu masih ingat, saat saya
membanting pintu , dan menggebrak meja dan mengatakan kamu, “bangsat”. Dan akhirnya kamu mendiamkan saya berhari-hari.
Hal itu membuat saya tersiksa dan membuat saya benar-benar intropeksi jika saya
berada dalam sebuah titik kemarahan.
Ternyata tidak mudah menjadi perempuan dewasa , sayang. Ah…..saya
jadi ngat ibu saya. Dia membesarkan saya dan kakak saya seorang diri. Dan saya
baru merasakan bahwa ibu saya sangat luar biasa. Bagaimana dia mendapatkan
banyak uang agar saya dan kakak saya tetap bersekolah? Bagaimana kelelahannya
dia saat pulang kerja di rumah dan dia masih di rirr, ribetkan dengan rengekan
saya yang meminta ini itu? Dengan tumpukan cucian, setrikaan , piring kotor,
lantai yang belum disapu. Lalu jika malam? Saya berpikir bagaimana ibu saya
menahan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan batin dia sebagai seorang
perempuan? All about sex? Perhatian? Pelukan laki-laki yang bisa
menenangkannya?
Ya….. karena saya tahu jika ibu saya tidak pernah dekat dengan satu
lekaki pun setelah ayah saya meninggal. Padahal usia ibu saya masih sangat
muda. Ibu saya hanya bekerja, bekerja, mengabdi ke masyarakat sebagai seorang pengajar dan memberikan sisa
waktunya ke pada saya. Lalu bagaimana ibu saya melewatinya seorang diri?
Entahlah…..saat ini saya duduk manis dan memposisikan diri
sebagi ibu saya walaupun saya tidak mempunyai alasan seperti ibu saya yang
membesarkan saya dan kakak saya. Perjalanan Ibu saya yang selalu membuat saya
kuat……. Dan bertahan sampai sekarang! Jika ibu saya bisa kenapa saya tidak
bisa? Bukankah ibu juga relatif masih muda saat di tinggal oleh ayah saya? di
tinggal dengan dua anak yang maish kecil dan masih belum tau apa itu perpisahan
dan apa itu kematian?
Ahh...… Dear,seharian ini saya selalu membayangkan kamu.
Kamu tau apa yang ada dalam pikiran
saya? Saya memeluk pinggang kamu dan berbisik, “tidak mudah menjadi perempuan
dewasa seperti saya Yah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar