:Dear...
Beberapa hari ini saya
ingin ingin mengatakan kepadamu. Sebuah perkataan yang sederhana, "Bisa
peluk saya?"
Saya ingin bermanja.
Merajuk di antara pelukan kamu saat saya merasa lelah dengan perjalanan hidup
saya. Menyelundupkan wajah saya di dada kamu. Tapi tidak pernah ada keberanian
dari saya untuk mengatakannya padamu.
Kau tau...kepala saya
terasa berat. Di dada saya terasa ada sebuah tekanan yang luar biasa yang tidak
pernah bisa saya luapkan. "kenapa sih marah-marah hanya karena sesuatu
yang sepele". Kamu sempat mengatakan hal itu kepada saya.
Saya diam. Saya tidak
akan menyalahkan kamu, ketika kamu hanya memberikan satu detik pelukan. Mungkin
kamu jenuh dengan saya dengan ketidak mampuan saya menjadi seorang perempuan
yang selalu mengedepankan keegoisan saya. Kau tau kan sayang? jika tidak egois
saya tidak akan bisa bertahan sampai detik ini. Saya akan selalu di pojokkan
dengan status saya sebagai seorang perempuan. Saya menganggap keegoisan saya
untuk kebaikan saya jika kamu tidak pernah ada di samping saya. Walaupun saya
selalu mendengarkan apapun nasihat kamu untuk saya. "Positive Thingking
Nda".
: Dear, bisa peluk saya
hari ini.
Bukan hanya pelukan
satu detik. Tapi pelukan yang lebih lama. Agar saya bisa berkeluh kesah dan
kamu bisa mendengarkan sambil menenangkan saya. Tidak seperti hari ini saat
saya bercerita kamu hanya diam dan menundukkan kepala. Saya pun ikut dia sambil
menghela nafas besar. Apakah mungkin saya bisa menggantungkan hidup saya kepada
dirimu? ahhhh tidak.....saya bukan tipe perempuan yang menggantungkan seluruh
hidup saya kepada laki-laki. Selama saya masih bisa bekerja dan menghasilakan,
selama saya masih bisa berjalan, selama saya masih bisa berpikir dan selama
saya masih menulis. Saya hanya butuh kamu untuk memeluk saya hari ini, agar
saya merasa tidak sendiri.
Kamu tetap diam dan
saya semakin menenggelamkan diri saya dengan gemuruh arus dalam hati saya. Saya
membiarkan jiwa saya larut dan tenggelam mengikuti putaran arus saat saya terus
menggerakkan tangan , kaki, otak dan batin saya. Saya tahu hanya degan bergerak
saya masih bisa survive dengan atau tanpa kamu.
Oh ya....foto di
headline hari ini adalah Anggota KPU Karimun Darman Munir yang memeluk istrinya
sebeum di tahan di Rutan Kelas II B Tanjung Balai Karimun. Kau tahu
sayang......pelukan itu mengkuatkan!
: dear, saya masih
tidak mempunyai kekuatan untuk mengatakan padamu "peluk saya hari
ini". Saat kamu hanya diam dan seperti seorang autis yang sibuk dengan
duniamu tanpa memperdulikan betapa besar beban hidup saya.
"Yah.....bisa
peluk Nda nggk"
Kepala saya terkulai di
atas laptop dan tumpukan pekerjaan saya. Aku membutuhkan mu ilalangku.......
2 komentar:
Sini..sini, mbak. Aku peluk... *hug* :)
kunjungan gan.,.
bagi" motivasi.,.
kehilangan jadikanlah sebuah pelajaran untuk mu.,.
jangan hanya menyesali apa yang terjadi.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,
Posting Komentar