Iya….saya tau siapa saya. Ilalang ku bilang, “aku perempuan
tercerewet di dunia”. Iya saya tau….saya juga perempuan sentimental
yang paling tidak suka di salahkan tanpa dasar.
Satu lagi
saya tau saya adalah seorang pemimpin yang gagal. Ya….saya selalu
mengatakan bahwa saya adalah perempuan yan gagal. Jika saya mengatakan
saya pemimpin yang sukses maka saya tidak perlu berada disini untuk
menginstrospeksi diri saya sendiri.
Jujur saya tidak suka
memposisikan diri sebagai atasan. Sebagai orang yang dianggap hebat atau
apapun lah istilahnya. Dan hari ini saya benar-benar merasa otak saya
lumpuh
Jika membuat aturan harus dalam bentuk tulisan atau memo jika mau di hargai dan dikoordinasikan, karena verbal tidak efektif dalam aturan
Saya terhenyak.
Masih kurang sabarkah saya? Masih kurang pengertian kan saya? Saat
tiba-tiba sms mengatakan, “aku ngk bisa siaran”, 5 menit sebelum acara
mulai. Saya hanya menghela nafas dalam-dalam. Mencoba mengerti.
Membiarkan saya mengambil waktu istirahat saya. Menutup masalah-masalah
yang ada padahal sudah tahu pasti saya yang akan disalahkan.
Ditegur.....di marahi. Dan saya selalu menjadi tameng.
Meeting
hanya satu dua tiga atau empat yang datang. Padahal saya mengirim sms
ke semua orang. Bahkan yang membuat saya mengelus dada adalah tidak ada
satu pun yang membalas sms saya hanya untuk sekedar mengatakan bisa
atau tidak. Andai kalian berada di posisi saya.
Fokus sama masalah schedule
Saya
diam…..saya kamu suruh focus ke jadwal kamu sedangkan di depan saya
masih banyak yang harus saya lakukan. Lalu selama ini? Saya tidak
pernah marah-marah seperti mereka yang mempunyai posisi sama seperti
saya. Padahal saya berhak marah, Saya berhak menegur. Saya berhak
menggunakan kapasitas saya.
Saya hanya menginginkan
semuanya baik-baik. Bisa di bicarakan tapi tidak dengan mereka yang
menganggap saya hanya sebagai sampah dan tidak berfungsi. Yang
menyalahkan aturan saya karena tidak menggunakan memo dan menggunakan
verbal.
Saya lebih baik memilih untuk diam dan tidak
mengatakan apa-apa. Saya tidak ingin di hargai. Saya tidak ingin
dihormati. Saya tidak ingin ada jarak.
“Lalu apa dong fungsi kamu. Kalau saya keluar, kamu juga harus keluar. Bukankah posisi kita sama”
Hah?
Saya berada disini karena saya mau. Bukan karena gaji. Bukan karena
ingin di hormati. Bukan karena ingin orang mengelu-elukan saya. Saya ada
ikatan kontrak secara full time, yang mengikat saya dalam aturan dan
membuat saya tidak bebas seenak siap saya sendiri. Saya kembali terdiam.
Jadi selama ini saya tidak befungsi? Saya pikir saya sudah terlalu
fleksible pada semua orang. Entahlah…..saya mungkin hanya seorang
perempuan dengan title pemimpin yang gagal.
Yang
mengedepankan keegoisan saya sebagai seorang perempuan. Apa saya harus
merubah gaya saya. Dengan tangan besi saya. Dengan kejudesan saya.
Dengan kekakuan saya pada aturan? Tidak…hal itu hanya membuat jarak yang
semakin jauh.
Sehingga tidak perlu lagi ada pertanyaan,
"Sudah makan belum?". "ihhh...kamu terlihat gendut". "Kita makan di luar
sekarang. Aku traktir". Tidak ada lago obrolan curhat dengan saya.
Tidak ada lagi hunting photo bareng-bareng.
ah...saya rasa saya tidak bisa.
Saya
tau saya tidak mungkin menjadikan semua seperti apa yang saya mau. Apa
yang saya inginkan. Saya tau….saya mengerti siapa saya. Posisi saya…..
“Jika
membuat aturan harus dalam bentuk tulisan atau memo jika mau di hargai
dan dikoordinasikan, karena verbal tidak efektif dalam aturan”
Kalimat
itu masih membuat saya apatis. Entahlah…..mungkin saya hanya perempuan
yang tidak pernah bisa mengerti………dan mengatakan berkali-kali bahwa saya
adalah pemimpin yang gagal, ya…pemimpin yang gagal membuat saya
instropeksi ke depan nanti. Apa bisa?
Hei sayang..….kau
tau ….saya ingin sore ini kamu menatap saya dan mengatakan,”Kamu bisa
melewatinya dan mengambil keputusan yang tepat buat dirimu”
Yaaa….saya tau saya….saya tau diri…….saya bukan siapa-siapa kamu……
Badanku
memanas…….suhu tubuhku benar-benar naik. Saya kelelahan……..Sepertinya
saya harus segera pulang dan minum obat penurun panas serta anti biotic.
Ya…ya….saya tau diri siapa saya……(instropeksi diri)
"Badanku semakin panas...."
" Sudah sana pulang. Istirahat......"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar