22 Jan 2015

BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA. PAHAM?


Anak-anak rumah baca saat membersihkan Pantai Bangsring Banyuwangi
Sudahkah anda membuang sampah di tempatnya hari ini?

"Kak aku sudah ambilin sampah dan buang ke tempatnya. Tapi om-om itu abis minum gelasnya langsung aja di buang ke pasir," kata seorang anak sambil menarik-narik baju saya dan menunjuk rombongan pelancong di Pantai Bangsring

"Sekarang kamu lari kesana. Ambil gelas plastik yang dibuang om-nya masukkan ke tempat sampah. Anak hebat selalu berbuat baik,".

Perempuan kecil itu berlari dan langsung mengambil gelas plastik dan membuangnya ke tempat sampah. Om-om ber kaos putih itu langsung pucat pasi. "Om besok jangan buang sampah sembarangan ya," kata gadis itu. Lalu ia berlari kembali dan melakukan toss dengan saya.

Saya tertawa jahat semacam ibu tiri di sinetron saat melihat muka om-om merah karena malu.

"Aku kan capek. Sudah ambilin sampah ehh ada yang buang sampah juga"

"Mangkanya kamu jangan buang sampah sembarangan. Anak baik selalu buang sampah di tempat sampah"



Baiklah Jamaah Dunia Iraa yang saya hormati.

Kalau seandainya bisa di sulap rasanya ingin merubah isi bumi ini menjadi anak-anak- Paling tidak anak-anak masih gampang ngasih tau kalau buang sampah itu jangan sembarangan. Coba kalau ngasih tahu mereka yang mengaku tua ? pasti sudah dapat protes dengan mengatakan ,"loe udah kayak pasukan kuning Raa".

Bisa bayangkan nggak kalau Pasukan Kuning keren macam saya yang kemana mana pakai kacamata hitam?
Baiklah. Melalui catatan ini saya ingin menyampaikan sebuah maklumat tentang alasan-alasan mengapa kita tidak boleh membuang sampah sembarangan.

1. Buang sampah sembarangan itu mengotori lingkungan.

Nah pasti kamu akan komentar. Iraa anak TK aja tahu. Baiklah kalau anak TK aja tahu seharusnya kamu yang sudah tua juga lebih tahu kan.

Apalagi kalau buang sampahnya ke sungai atau ke laut. Kalau ikan-ikannya mati gimana? kamu tidak akan menemukan enaknya pecel lele atau gurami bakar bumbu kunyit. Atau tidak akan menemukan ikan bakar sambel mangga. Belum lagi kalau terkontaminasi bahan bahan kimia. Itu sama aja kayak kamu makan nasi campur beling. Menyakitkan.

Lalu bagaimana kalau banjir? terlepas pemerintah yang gagal paham membuat rancangan wilayah perkotaan pasti ujung-ujungnya mengatakan kalau pemerintah ndak bener mengatasi bencana banjir. Padahal memang nggak bener. ‪#‎tsaahhhh‬. Padahal sampah kita sendiri yang menciptakan.

Sampah itu juga buat polusi mata. Percayalah untuk hal ini. Nyatanya toh sampai detik ini nggak ada model-model yang mau gaya di tumpukan sampah sambil menyibakkan rambutnya dan menatap tajam pada mata kamera. Atau prawedding dengan latar belakang sampah. Pengatinnya gaya "ndlosor" kayak di pantai yang diganti dengan tumpukan sampah. Soalnya emang sampah ini buat polusi mata.

2. Buang sampah sembarangan mengurangi devisa negara.

Hal ini bisa dikaitkan dengan teori ekonomi semakin banyak orang buang sampah sembarangan makan akan semakin banyak uang yang dikeluarkan pemerintah untuk menggaji orang yang membersihkannya.

Liat aja di luar negeri. Tukang sapu berfungsi hanya untuk menyapu daun daun sampah kering. La jangan jauh-jauh di Banyuwangi sendiri saja bisa ada satu kompi lebih yang dikerahkan sebagai pasukan terakhir setiap ada festival yang fungsinya untuk membersihkan sampah-sampah yang di tinggalkan.

Bayangkan berapa angka yang bisa di hemat kalau seandainya orang buang sampah pada tempatnya. Anggarannya bisa digunakan untuk hal lain. Mas mas dan mbak mbak penyapon juga bisa memaksimalkan tugasnya ditempat lain atau paling tidak bisa istirahat atau nonton festival bareng sama keluarganya. Nggak harus ngurusin sampah yang kita buang. Percayalah penyapon juga manusia biasa yang butuh hiburan juga.

3. Buang sampah = anak rajin = berpendidikan

Sederhananya kalau kamu buang sampah sembarangan berarti kamu bukan anak yang rajin dan tidak perpendidikan. Dan ini tandanya tidak menghargai bapak ibu kita yang bekerja keras biar kita bisa sekolah dan terdidik. Paham kan? Anggap saja kalian paham.

Baiklah pembaca Dunia Iraa yang saya sayangi.

Bagaimana jika salah satu resolusi besar kita di tahun ini adalah membuang sampah pada tempatnya. Mumpung masih di awal tahun. Ndak usah yang muluk-muluk dech. Saya yakin akan ada rejeki untuk anak yang sholeh dan sholehah karena membuang sampah.

Dan siapa tahu nanti buat para jomblo yang belum punya pacar bisa ketemu sama jodohnya saat bareng-bareng buang sampah di tempat sampah di sekitaran kompleks rumah.

Nanti akan muncul judul FTV "Cintaku tertambat di tempat sampah"
------------------------
"Sudahkan anda membuang sampah pada tempatnya hari ini"
"Sudah. Hari ini saya dua"
Raa.... itu iklan Yakul*.
Lo benaran. Saya sudah buang sampah di keranjang sampah dan membuang mantan pada tempatnya.  

Selamat jelang malam minggu.
‪#‎Duniairaa‬ penuh dengan cinta

Tidak ada komentar: