1 Jan 2015

2015 LEBIH BANYAK BUKA PINTU DAN JENDELA RUMAH

Resolusi 2015 :

"Saya akan sering membuka pintu dan jendela"

Teman saya langsung tertawa terbahak-bahak ketika saya mengatakan resolusi saya di tahun 2015. "Resolusi mu aneh Raa"

Saya membela dengan mengatakan sejak lama saya di cap aneh.

"Bayangkan lah. Beberapa hari saya di rumah, tamu mengalir seperti air. Keluar masuk. Diskusi sampai malam. Saya heran kenapa mereka tahu saya ada dirumah. Kamu tahu jawabannya apa? karena mereka liat jendela dan pintu rumah terbuka," kata saya sambil minum gelas air mineral.

Dengan sering membuka pintu rumah dan jendela tandanya saya anteng di rumah. Tandanya saya akan bergerak mulai nyapu, nyiram, bercocok tanam dengan mengganti tanah di dalam pot. Tandanya buku buku saya tertata dengan baik. Tandanya tidak ada tumpukan baju kotor. Tandanya tidak ada debu dan sampah daun di teras belakang dan depan rumah.

Membuka pintu rumah dan jendela tandanya saya membaca buku Jomblo Tapi Hapal Pancasila karangannya Gus Mul sambil ngakak sendiri di sambi minum kopi.


Ketika biasanya masuk rumah lalu tidur dan berangkat lagi. Saya menikmati menjadi "manusia normal". Ketika tetangga saya sendiri tidak pernah tahu apakah saya ada di rumah atau tidak.

Membuka jendela dan pintu adalah tanda saya mulai mau membuka diri. Menerima bukan melawan apapun itu dengan segala konsekwensi.

Maka selalu ada harapan di setiap pagi. Selalu ada janji janji baru setiap pagi yang selalu kita langgar. Tapi tidak masalah dari pada tidak ber-resolusi sama sekali.

Tahun baru hanya angka. Dan saya sudah mulai bisa menerima hal itu tanpa pakai ngambek karena tidak ada pesta, tidak ada liburan ke Hawai atau Singapura, tanpa sesuatu yan spesial. Ketika menerima tidak ada yang mengucapkan selamat tahun baru tepat jam 12 malam. Menerima tanpa menggunakan "tapi" itu ternyata menyenangkan.

Saya pun masih memegang teguh sumpah janji setiap pagi.

1. Tersenyum.
2. Bersyukur
3. Hari ini harus bahagia dan berbuat baik.

Sedangkan embel embel lain semacam semakin banyak menulis, semakin banyak membaca, buat buku, semakin banyak tempat yang di dolani, menghidupkan kembali blog dunia ira, olahraga, memperbanyak makan sayur dan buah mungkin sebagian harapan yang di selipkan untuk hari-hari yang akan saya lalui.

Tapi yang benar-benar ingin saya buat adalah merubah kamar depan menjadi ruangan yang saya impikan sejak saya masih pakai memakai seragam merah putih. Sebuah kamar dengan banyak buku. Dengan sebuah meja biar saya kayak orang "kerja" dengan sound yang keren biar nyaman saat nonton film atau dengerin lagu. Dengan akses internet unlimited.

Kamar dengan karpet empuk dengan bantal bantal gede biar saya bisa guling guling sambi baca buku. Agar teman-teman saya tambah kerasan dan rumah menjadi ramai. Agar saya tidak merasa sendiri.
Nah itu alasan sederhana saya untuk ber-resolusi dengan lebih sering membuka jendela dan pintu rumah Sukowidi.

Baiklah. Ini 1 Januari 2015.

Maka bagi jamaah saya. Maka anda akan memulai membaca satu tulisan panjang setiap hari di wall medsos saya yang akan di konek kan dengan blog saya.

Selamat datang di Dunia Iraa. Selalu ada harapan disana. Percayalah.

"Jika kalian lelah seperti saya, mari sebentar saja berjalan-jalan dalam cerita…"

‪#‎DuniaIraa‬, 1 Januari 2015

Tidak ada komentar: