6 Nov 2013

KETIKA IKA BERSEPEDA (edisi tour de ijen 2013)

 
copy dari google
Saya punya teman baru. Namanya Ika. ehh ini bukan Ika sahabat saya. Ika yang saya ceritakan adalah Ika teman yang baru saja saya kenal beberapa minggu yang lalu di kelas Inspirasi. Dia dari Sidoarjo dan bekerja di salah satu perusahaan di Banyuwangi. Dia unik buat saya karena dia bersepeda pake sepeda mini dengan keranjang di depannya.

Saya terbengong-bengong ketika dia mengatakan mengendarai sepeda mini dari kost ke tempat acara. Ini sudah tahun 2013. Beli gorengan yang jaraknya 10 meter saja orang banyak yang naik motor. Saat pulang saya menemani dia mengendaai sepeda mini dan saya disebelahnya dengan sepeda motor matic saya.

"Kok naik sepeda pancal. Nggak capek". Pertanyaan konyol saya yang pertama. Karena kalo naik sepeda sudah jelas-jelas capek.

"Sekalian olah raga," jelasnya. Saya terbengong-bengong lagi. Karena buat saya olah raga itu harus pake baju olahraga, sepatu olahraga, dan di tempat olahraga.

"Terus kalo keburu-buru gimana. Kan bisa telat".

"Berarti harus menyediakan waktu yang pas. Untungnya nggak pernah telat soalnya sudah diperkirakan sama waktu perjalanan. Udah kebiasaan sejak kuliah"

Saya menganguk-angguk lagi. Saya mendapatkan pelajaran selanjutnya yaitu disipilin.

"Naik sepeda aja mbak. Enak kan santai sekalian olah raga"

"Kalau aku naik sepeda gimana ceritanya. Kerjaan ku kan mobile semacam sales ataupun tukang ojek"

"Bisa dipake sore atau pagi-pagi. Biar nggak Ndut". Hais.... saya tertawa ngakak ketika memang kenyataan baju saya sudah mulai banyak yang tidak muat.

Baiklah kali ini tentang sepeda dan olah raga.

Saya menulis catatan ini di sela-sela liputan Bnayuwangi Tour De Ijen yang katanya adalah ajang Balap Sepeda Internasional yang diikuti oleh 1 Tim luar dan dalam negeri.

"Bupati sedang mengolahragakan masyarakatnya," cetus saya.

Tidak percaya? Liat saja pagi-pagi bapak dan ibu guru sudah menggiring murid-muridnya di pinggir jalan sambil mengacungkan bendera. Mereka berolah raga kan? para pegawai negeri sipil yang di suruh kumpul semua dengan dalih mensukseskan acara bersama. Bergerak kan? mereka berarti olah raga. Tukang sapu, tukang taman semuaaaanyyya berolahraga. Bahkan kawan-kawan jurnalis pun berolahraga berpindah dari satu nara sumber ke nara sumber yang lain. Motret sana dan motret sini. Saya duduk manis saja di tempat official.

Yesss.... semua berolahraga. Semua sehat kan? Menteri saja datang.

Sepagi ini saya menulis status di BB saya "Banyuwangi sedang mengolahragakan masyarakatnya. Sungguh serius sekali Bupati saya. *kerjabakti dan kerjarodi beda tipis"

Lalu narasumber saya. Ehhmmmm boleh lah kalau dia saya sebut sahabat. Dia berkomentar.

"Tour De Ijen itu bukan usaha mengolahragakan masyarakat Banyuwangi. Tapi mengolahragakan masyarakat luar daerah dan luar negeri selaku peserta Tour De Ijen

Coba adakan kompetisi balap full Banyuwangi dengan putaran finalnya tour de ijen yang pesertanya 50 persen pembalap Banyuwangi, 30 persen luar daerah dan 20 persen luar negeri. Itu baru bisa dikatakan mengolahragakan masyarakat Banyuwangi"

Dari depan pemkab Banyuwangi saya tertawa terbahak-bahak sendirian. Saya sepakat Pak Haji. Mengolahragakan masyarakat Banyuwangi tidak harus mengundang merek "luar negri".

Baiklah....... saya tidak akan berkomentar banyak. Saya tiba-tiba saja memikirkan bagaimana jika Ika, kawan baru saya ikut Tour De Ijen. Dengan kekaleman dian. Dengan pilihan dia untuk setia menggunakan sepeda mini kemana-mana. Karena saya yakin dia kuat kok buat beli sepeda motor.

Ketika tiba-tiba saja saya ingin juga beli sepeda mini yang bisa saya naiki saat saya pergi ke Pantai Cacalan mengirim surat pada Neptunus atau sekedar jalan-jalan ke Pasar Blambangan keliling Gesibu saat saya tidak dikejar waktu dan deadline.

Sepertinya keren.....

Baiklah kalau ada dana lebih. Karena saya pingin beli kamera baru lagi atau paling tidak beli lensanya saja.

"Untuk merubah dunia bukankah harus di mulai dari merubah diri kita sendiri," katamu suatu waktu

Okelah.... mari kita mengolahragakan diri sendiri dulu. Kapan Raa. Jangan sekarang karena aku masih ada acara ini ....itu.....

Duh Raa.... kamu adalah penunda sejati, *hening.

Sebentar... hei. Pembalapnya ganteng-ganteng. Keren-keran. Tapi buat saya mereka tidak seberapa. Lebih keren dan ganteng kamu. Karena kamu telah memenangkan di lintasan menuju hati aku.

Glodag! pasti kamu akan bilang, "yaa malah nggombal"

Serius. Aku kangen kamu.

Tidak ada komentar: