5 Jan 2012

SERUMPUN HATI KITA BICARA DARI HATI

Sudah hampir 3 bulan saya tidak duduk di kursi panas studio saya pada malam Jumat. Setelah liputan di asrama haji lalu melanjutkan hingga akhir tahun. “Tanggung”. Itu alasasan saya….

Dan malam Jumat ini saya kembali ke duduk di kursi ini. Duduk manis memutar irama yang bisa membuat orang-orang mellow galau ataupun sentimental. “Lagu-lagumu selalu mendayu-dayu Raa”. Lalu kenapa? Apa salah? Walaupun mungkin tidak pantas dengan pribadi saya yang “sedikit” urakan.

Saya suka rancanan Serumpun Hati. Program yang mungkin di radio lain banyak juga membuatnya.  Dengan berbagi macam versi. Dan saya memposisikan sebagai seorang pendengar yang baik disini. Membunuh keegoisan saya menjadi seorang yang paling merasa diri paling benar.


Tiba-tiba sms studio saya berkedip
“Cinta Sejati Belum Tentu Istri,Bisa Jadi Mantan atau Selingkuhan” bla…..bla….bla…blaaaa……
Saya tidak akan meneruskan terusan sms itu. Karena jika saya tuliskan disii maka akan membuat orang apriori. Terhadap saya mungkin? Menganggap saya mengada-ngada?

Saya tersenyum sendiri membaca sms itu. Saya akhirnya berpikir. Berapa banyak orang yan merasa tidak nyaman dengan pasangannya.  Pasangan bagai orang asing. Dan selalu mmepertanyakan apakah dia adalah cinta sejati saya?
Perdebatan memaknai cinta sejati tidak akan pernah selesai di bicarakan. Walaupun mungkin akan diadakan dalam sebuah seminar internasional yang dihadiri oleh para tokoh kawakan.

Ya….saya tidak pernah malu mengakui  jika saya merasa nyaman dengan sahabat-sahabat saya dari pada dengan pasangan saya. Saya lebih percaya telpon berjam-jam curhat pada sahabat saya sampai saya termehek-mehek. Menghubungi sahabat saya saat pertama kali saya jatuhdari motor ataupun saat badan saya panas tinggi. Walaupun saya tau mereka  tidak akan datang tiba-tiba di depan saya untuk membawakan betadine ataupun paracetamol untuk saya. Ya..saat saya semakin merasa asing dengan pasangan saya. Saat tidak tahu lagi apa yang harus di bicarakan atau di perbincangkan.

Kembali ke masalah Cinta sejati. Saya tidak akan menyikapinya dengan cinta yang cukup pendek antara laki-laki dan perempuan. Saya tahu cinta sejati saya adalah pada Tuhan saya. Itu cinta yang haqiqi. Walaupun saya bukan hamba yang baik buat Tuhan saya
.
Cinta saya universal. Pada sahabat-sahabat saya. Pada ilalang saya. Walaupun sampai detik ini saya tidak pernah yakin apakah dia masih mencintai saya dengan sikapnya yang berubah kepada saya.

Telpon berbunyi……
“Mbakk…..aku harus pilih mana. Mantanku atau cowokku yang sekarang. Mantanku pernah menyakiti aku, mendua. Tapi aku masih cinta sama dia…aku lebih sayang dia dari pada cowokku sekarang. Aku bingung mbak…….bantu aku Mbak”

Saya menghela nafas. Bukan sekali dua kali saya mendapatkan curhatan seperti ini.  Betul  bahwa perempuan terkadang selalu bermain perasaan di bandingkan logika. Saya berpikir mengapa asa sayang lebih besar kepada mantan? Hanya satu alasan karena kita tidak bisa memiliki dia hingga akhirnya mungkin sebuah keegoisan dan rasa sakit hati sehingga di artikan sebagai rasa sayang.

Bukankah rasa sayang itu adalah sebuah keikhlasan? Saat kita juga bahagia melihat pasangan kita bahagia walau bukan dengan kita? sebuah kebodohankah?

Ah semakin malam catatan saya semakin nggk jelas. Intinya adalah saya kembali ke rutinitas malam jumat saya di serumpun hati kita bicara dari hati. Walaupun tidak ada kamu yang menemani saya. Tidak ada kecupan selamat malam di pipi saya. Hei….ingat kan malam-malam seperti ini? Akhirnya sama saja seperti penelpon yang baru saja menelpon ku bahwa aku terjebak dengan masa lalu.

Sepertinya sepulang malam ni saya harus segera baca Yasin……ya walaupun mata saya sudah dalam keadaan ngantuk tingkat Dewa. Ya…untuk ibu saya, ayah saya, nenek saya…..dan untuk Aulia anak kita. Upss….pernahkah engkau doakan dia? Pernahkah kau kirim Al-Fatihah untuk dia. Aku ingin menanyakan padamu tapi tidak pernah ada keberanian untukitu.

Sudah jam 12 malam. Saya harus segera pulang. Paling tidak saya butuh satu atau dua jam untuk mengistirahatkan mata saya yang belum terpejam lebih dari 24 jam.

Saya menutup rancangan saya dengan lagu Jauh milik Caramel......

pernah ada rasa cinta
antara kita kini tinggal kenangan
ingin ku lupakan semua tentang dirimu
namun bayangmu selalu ada dalam setiap langkahku

jauh kau pergi meninggalkan diriku
di sini aku merindukan dirimu
kini ku coba mencari penggantimu
namun tak lagi kan seperti dirimu
Bunda kangen kamu Nak....

Tidak ada komentar: