Kamu pernah berjanji kan? malam itu akan menjagaku
dan terus membuatku tersenyum
Kamu pernah berjanji kan? menemaniku dan menikmati
secangkir jahe hangat di kala senja
Tapi kau pernah berkata, "Tapi keadaan yang
membuat kita seperti ini Raa"
Aku pernah mengatakan padamu, "Membuatmu
tersenyum sudah cukup bagiku"
Melayani mu diantara waktu yang mengejar dan bisa
membunuh kita membuatku lega
dan kita menggengam tangan di antara ilalang
membuatku bahagia
Atau sekedar menatap matamu? bibirmu? caramu
mengibaskan rambut dengan tangan kirimu
atau paling sederhana menuliskan catatan dan
menyelipkan namanu dalam doaku
"malam-malam kita sangat pendek
sependek jarak antara kelingking dan ibu jari"
Aku pernah mengatakan padamu, "Dear...aku
terbiasa melakukannya seorang diri"
Lalu kau merajuk saling menyilangkan jemarimu di
bibirku,"Jangan katakan itu lagi Raa. Bukankah sudah ada aku disini"
dan kau meraih kepalaku dan menenggelamkannya dalam
pelukmu
Aroma tubuhmu masih tertinggal di kamarku.
Dear........
Mimpiku terus berlari-lari jika malam-malam kedepan
kita masih berpeluk
bercerita tentang anak-anak kita yang belum
terlahirkan...
ketika aku mengatakan, "maukah kau menjadi ayah
dari anak-anak dari rahimku"
Kau mengangguk dan kita kembali saling berpeluk
walau aku tau pagi itu aku tak bisa lagi melihatmu
Susah payah aku tulis catatan ini di antara
kenyataan dan keinginan yang tak pernah bertemu
Belajar untuk menjadi perempuan yang tidak egois dan
bisa mengerti kamu
namun sekilas sebuah tanya itu muncul, "apakah
kau mengerti aku"
"Janji itu tidak perlu dipertanyakan
Raa. Karena kamu telah memilih"
Seperti air mengalir, maka janji itu akan bermuara.
Dan aku belajar untuk percaya......bahwa kamu akan menjagaku
My Dear: 28 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar