2 Sep 2010

MAU TANYA, BENDERA INDONESIA MASIH MERAH PUTIH KAN?

Dulu ibuku sering menceritakan padaku tentang bendera negara Indonesia.
“Raa….bendera Indonesia itu merah putih. Ingat! Merah dulu baru putih. Merah di atas baru patih di bawahnya”
“La kok bukan putih merah Bu?”
“Husshhh…..kalau sudah ditentukan merah putih yang merah putih. Jangan dibalik-balik. Nanti kamu di marah sama Ayah. Kan ayah kamu tentara. Masak anak tentara nggk tau warna bendera?”
Kemudian ibuku bercerita panjang lebar. Bla…bla…bla…tentang sejarah merah putih sambi memangku ku dan mengikat rambut panjangku. Ibuku bercerita, bendera merah putih sudah ada sejak jama Majapahit. Panji-panji yang digunakan oleh patih Gajah Mada untuk mewujudkan Sumpah Palapa. Tidak akan makan buah kelapa sebelum menyatukan nusantara. Kata ibuku, disini sejarah merah putih berawal. Bukan kah buah kelapa bisa menghasilkan gula jawa (terkenal denga gula merah), yang menjadi sumber energi para prajurit. Sedangkan warna putih diambil drai warna nasi yang mulai dulu menjadi makanan utama Nusantara yang kelak menjadi Indonesia. Itulah salah satu alasan mengapa Patih Gajah Mada memilih merah dan putih menjadi salah satu warna panji-panji kemenangannya. 

Saat ayah ku meninggal, ibu masih saja sempat menceritakan tentang merah putih di balik wajah sembabnya, ketika aku bertanya, “ Lo Bu, kok buat jenang abang sama jenang putih? (bubur merah dan bubur putih)”. Ibuku menjelaskan, kehidupan dimulai warna merah dan putih. Warna merah merupakan symbol dari perempuan yang setiap bulan mengeluarkan darah merah sedangkan darah putih symbol dari laki-laki yang mengawali adanya seuah kehidupan di dunia rahim. “Seperti layaknya bendera merah putih Raa”. Sebenarnya ibuku pernah bercerita secara detail, tapi…ah…saat aku paksa mengingatnya aku semakin lupa.

Semakin bertambah usia, disekolahan aku dicekoki oleh ilmu yang mengajarkan arti bendera Merah putih. Merah berarti berani. Putih berarti suci. Berani symbol keberanian para pahlawan yang rela mengkorbankan nyawanya untuk sebuah kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan putih merupakan symbol suci ketulusan para pahlawan yang menginginkan Indonesia untuk menjadi negara yang lebih “berderajat”.
“Bu…kenapa harus merah dulu baru putih?”
Aku ingat ibuku berbisik di telingaku, “Karena butuh sebuah keberanian untuk mengawali sebuah kemerdekaan. Baru kemudian ketulusan Raa”. Ibu mengakhiri ceritanya tentang bendera Merah putih sambil menurunkanku dari pangkuannya. “Kamu harus bangga menjadi orang Indonesia Raa. Dan hargai benderamu. Merah putihmu”. Dan ibu ku mengakhiri menyisir rambutku dengan menyelipkan pita merah putih di kepangan rambut panjangku.

Pulau Bintan, 17 Agustus 2010. Indonesia
Saat turun dari Pompong sepulang dari Pulau Penyengat. Beberapa wartawan berlarian menuju sebuah speedboot. Naluriku mengatakan ada sesuatu. Iseng bertanya, “Itu kak. Nelayan Malaysia yang mau di barter sama petugas Indonesia”. Aku terhenyak kaget. Sayangnya aku tak ada akses untuk masuk mencari keterangan yang lebih banyak. Kedaulatan Indonesia dipertanyakan?
Pulang ke hotel. Searching di internet. Berita mengatakan, Pulau Bintan diakui juga oleh Malaysia. Pulau yang saat ini aku berada. Aku terdiam. Sudah jelas-jelas Pulau Bintan adalah bagian dari sebuah Kerajaan Riau. Keturunan langsung dari Raja Hamidah Engku Puteri. Yang memiliki benteng dengan nama Benteng Kursi untuk menjaga negara Indonesia dari jajahan penjajah Belanda. Lalu apa hubuagannya dengan Malaysia?. Aneh….

Batam, 1 Sptember 2010.
Niat naik ketas loteng untuk membetulkan posisi antene televisi setelah mendengar kabar, jika bapak Presiden akan memberikan sebuah pidato terkait hubuangan dengan Malaysia. Aku yang saat ini berada di wilayah yang berada dekat dengan perbatasan Indonesia, merasa wajib mendengarkan. Ya…sayangnya. Akses televisi swasta Indonesia di rumah yang aku tempati sangat sulit. Yang bisa dilihat secara jelas hanya dua chanel televisi swasta. Sedangkan sisanya adalah televisi Malaysia dan Singapura. Duduk manis di depan chanel berita untuk mendengarkan pidato live Bapak Presiden yang terhormat di sebuah bangunan pusat ketahanan negara Indonesia. Berharap pidato hebat sehebat saat Sukarno mengatakan “Ganyang Malaysia”.
Tapi……hanya 20 menit. Ya….20 menit yang disampaikan tanpa ada sesuatu yang penting. Standart. Jalur diplomasi? Hanya diplomasi setelah membeberkan sekian banyak hubungan baik antara Indonesia dengan Malaysia? Hah…..!! kecewa! bukan kecewa karena aku telah naik loteng untuk membetulkan antene televisi hanya untuk mendengarkan pidato 20 menit. Tapi ada sesuatu yang kosong! inikah Indonesia ku?

Jujur. Aku bukannya mengharap Bapak Presiden mengatakan,”Kita perang!!!”. Karena dimana pun namanya sejarah peperangan pasti tidak ada bagusnya. Tapi paling tidak ada tindakan kongkrit dari bapak Presiden. Bukankah dia yang mengerti apa yang terbaik untuk bangsa besar yang dipimpinnya yang diberi nama Indonesia? Jujur aku kecewa!!!!!

Flashback!
1. Tahun 1962-1966 sengketa bermula dari keinginan Malasyia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak kedalam Federasi Malaysia. Keinginan ini ditentang Presiden Soekarno karena melanggar perjanjian Manila Accord. Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan Sulu. Filipina dan Indonesia resminya setuju untuk menerima pembentukan Federasi Malaysia apabila mayoritas di daerah yang hendak dilakukan dekolonial memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh PBB.

2. Tahun 2002 ketika kepulauan Sipadan dan Ligitan dicaplok Malaysia. Sipadan dan Ligitan merupakan pulau kecil di perairan dekat kawasan pantai negara bagian Sabah dan Provinsi Kalimantan Timur, yang diklaim dua negara sehingga menimbulkan persengkataan yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Sipadan dan Ligitan menjadi ganjalan kecil dalam hubungan sejak tahun 1969 ketika kedua negara mengajukan klaim atas kedua pulau itu. Kedua negara tahun 1997 sepakat untuk menyelesaikan sengketa wilayah itu di MI setelah gagal melakukan negosiasi bilateral. Kedua belah pihak menandatangani kesepakatan pada Mei 1997 untuk menyerahkan persengkataan itu kepada MI. MI diserahkan tanggung jawab untuk menyelesaikan sengketa dengan jiwa kemitraan. Kedua belah pihak juga sepakat untuk menerima keputusan pengadilan sebagai penyelesaian akhir sengketa tersebut. MI memutuskan bahwa Sipadan dan Ligitan merupakan milik Malaysia.

3. Pada 2005 terjadi sengketa mengenai batas wilayah dan kepemilikan Ambalat. Ambalat adalah sebuah blok yang kaya akan sumber daya minyak. Padahal Indonesia sudah mengexploitasi minyak di blok ini sejak tahun 1980.

4. Pada Oktober 2007 terjadi konflik akan lagu Rasa Sayang-Sayange dikarenakan lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar Oktober 2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu Kepulauan Nusantara (Malay archipelago), Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu "Rasa Sayange" adalah milik Indonesia, karena merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi ini sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu hanya mengada-ada. Gubernur berusaha untuk mengumpulkan bukti otentik bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Maluku, dan setelah bukti tersebut terkumpul, akan diberikan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor menyatakan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa membuktikan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Indonesia.

5. Tahun 2007 juga, Malaysia juga mengklaim Reog Ponorogo, Tahun 2009, Tari Pendet asal Bali diklaim Malaysia, Tahun 2010, tiga PNS Indonesia ditangkap Malaysia
(dikutip dari www.sejarahbanyuwangi.com)

Memang! Aku tidak membenarkan pembakaran bendera negara yang menjadi sebuah symbol resmi negara. Pelemparan kotoran manusia yang tidak beretika. Tapi apakah tidak ada cara lebih konkrit yang dilakukan selain dengan cara diplomasi yang selama ini menjadi cara tapi tidak menjawab semua pertanyaan sampai kapan kedaulatan Indonesia dipermainkan?


Terbayang! Tempat ku tinggal saat ini hanya berjarak sekian depa dari negera-negara tetangga. Produk-produk makanan atau pun barang lebih banyak made in luar negeri dari pada made in Indonesia. Air mineral produk luar yang harganya lebih murah dibandingkan merek terkenal di Indonesia. Bahkan harga LPG Indonesia pun lebih mahal dibandingkan gas dari Singapure
Lalu dimana batas kedaulatan Indonesia? Saat kita sendiri masih tetap terdiam dalam sebua mimpi bahwa kita adalah bangsa yang besar.
Seandainya ibuku masih ada, aku pasti akan menanyakan pada beliau, “Bu…bendera Indonesia masih merah putih kan?”. Aku berharap ibuku akan mengangguk pasti, agar aku kembali percaya diri dan bangga kembali menjadi warga negara Indonesia setelah mendengarkan pidato bapak Presiden terhormat yang membuat aku sangat kecewa.

Sahabat…..Bendera kita masih merah putih kan? Fuich…

aku persembahkan pada kau
yang masih percaya bahwa bendera negara kita adalah Sang Saka Merah Putih

6 komentar:

joe mengatakan...

kalau merah kan artinya berani, jadi lebih baik yang merah diganti pink saya ya...

yansDalamJeda mengatakan...

MERDEKAAAAAAAAA!!!!!!!!!!

ARIS mengatakan...

MERAH PUTIH
MERDEKA!!!

Unknown mengatakan...

salam sahabat
saya rasa tetep lah sisi lha kalo b=sampai ganti gimana dengan makan RI yang sekarang aja masig amburadul keadaannya iya khan????

RanggaGoBloG mengatakan...

mantabh ulasanya.... Tapi saya rasa perang bukan jalan yg tepat untuk indonesia.....

newbie bngt mengatakan...

pengen rasanya menancapkan bendera merah putih di blog ane..untuk mengingatkan bangsa ini menunggu apa yg sudah kita perbuat wahai anak2 bangsa...bukan apa yg sudah bangsa ini perbuat untuk kita...
maaf sedikit bersemangat..karena sy prihatin banyak anak bangsa ini yg pandai[khususnya dibidang IT] tapi tidak menempatkan kepandaian pd tempatnya[oknum]..
wahh..kl di terusin bs bikin satu postingan...:D nntilah aku bikin satu post dngn bendera yg besaaar.. thnx n ijn fllow.. ;)