8 Jul 2010

AJARI AKU MENJADI HUJAN

Ajari aku tarian hujan. Agar aku bisa kembali menggerakkan tangan-tangan dan jemariku. Gemulai mengikuti syair-syiar yang kau tuliskan untukku. Menghentak-hentakkan kakiku dalam sebuah langkah-langkah basah sore itu. Ya...lelaki hujan dalam catatanku kecilku.

Ajari aku menjadi hujan. Dengan tatapan mataku yang menenangkanku. Dalam dekapan tanganmu yang membuatku terlena. Meluruhkan semua egoku. Meluruhkan sedikit merahku. Dalam larutan pudar ketenanganmu. Dan menyandarkan isi kepalaku yan memanas ini di bahumu. Tidak...tidak untuk sementara. Tapi aku harapkan selamanya. Sambil ku pejamkan mata. Dan kudengarkan nyanyian-nyanyian hujan yang benar-benar melenakan keegoanku. Membunuh ke –Medusa-anku.

Ya....sayang.... peluk aku dalam ketenanganmu. Ingat! Jangan pernah lepaskan. Agar aku bisa melebur dalam keheninganmu. Dalam kebijaksanaanmu. Agar air mata ini berhenti mengalir di pipiku dan menyatu dalam nyanyian hujanmu. Karena aku sudah lelah menyimpan magma dalam jiwaku. Magma yang mencair dan sedikit demi sedikit keluar dari satu persatu pori-pori di tubuhku. Kau tau...panas....sangat panas......Panasnya sangat menyakitkan. Dan sedikit demi sedikit panas itu menyebar di otakku. Ohhh...hujan aku butuhkanmu saat ini sayang

Awalnya aku sangat menikmati kehangatan dari magma itu, namun sedikit demi sedikit magma ini membunuhku secara perlahan. Kecemburuan, ketidak dilan, kesepian, dan impian yang tak pernah terwujudkan. Ah...semoga kau tak menolak saat aku sandarkan kepalaku di bahumu. Dan tolong bisikkan ayat-ayat yang mampu menenangkanku. Mampu membawaku dalam dunia hujan yang kau miliki. Dan biarkan tetes hujan itu mengalir melewati anak rambutku, kernyit dahiku dan menyatu dalam air mataku. Dan bermuara di dadaku. Dan kau harus janji padaku....bahwa kau tak akan meninggalkanku dan tak pernah melepaskan ku dalam pelukan hujanmu. Dan kau akan mengajakku menari tari-tarian hujan dari lagu-lagu yang kau ciptakan untukku. Dan tarian kita berdua akan membuat kita terbang dan aku ingin kembali bisa tertawa dalam pelukanmu. Dalam pelukan hujan.

Dan aku melebur menjadi satu denganmu. Menjadi hujan yang turun dari langit dan menyatu dengan bumi. Terkadang menggenang dalam danau dalam lautan dan kita adalah hujan yang tak bisa dipisahkan. Genggam jemari tanganku dan aku juga menyatu dalan ketenangan hujan.

Ajari aku menjadi hujan....agar aku bisa tenang dan bijaksana sepertimu

Dan kau harus tahu
Aku mencintai hujan.....seperti aku mencintaimu ...lelakiku



Catatan ini aku persembahkan Pada Hujan-ku
Pada Samudra, pada Senja
Pada Lelaku hujanku
Ajarkan aku kesabaran seperti yang kamu miliki sayangku......
saat aku lemah dan benar-benar membutuhkanmu seperti malam ini

Tidak ada komentar: