10 Mei 2010

MANEKIN


Ku cari bayangmu
Antara manekin-manekin yang berlarian
Apakah kau sembunyi di antara rumput
Serta berteriak sambil menatap matahri
Ssssttt.......dia bilang akan menghilang
Aku lahir dari kesibukan-kesibukan matamu


Aku ingin belajar pada malam
Untuk mengkawinkan angin dan ombak
Tapi ternyata sangat susah
Karena benang merah antara kau dan aku tak pernah ada


Kau tak hanya jadi inspirasiku
Mungkin juga reinkarnasi imajinasiku
Keegoisan sang Putri Mawar telah lahir, Pangeran Lilinku


Antara manekin-manekin yang berlarian
Aku yang lahir dari sepi
Dan kau yang lahir dari kesibukan-kesibukan mataku

Ah....Y! tak pernah berhenti aku memujamu
Saat kau menunggu di kotamu
Mungkin?
 

18 komentar:

Unknown mengatakan...

waow .. keren...
tulisan kecil bercetak miring....

catatan kecilku mengatakan...

Hemmm.., memahami puisi mbak Ira bagiku sulit.. tapi aku suka membacanya dan menerka2 maknanya.. ^_^

sibaho way mengatakan...

hhmmmm..... mencoba menebak dalam hati :) puisi selalu membuat saya penasaran

bintang mengatakan...

agak bingung mengartikan baik puisi nya mbak.
duh kadang-kadang diriku memang lemot kalo suruh mengapresiasikan sastra

Irma Senja mengatakan...

tulisan disini hasil dari pemikiran2 yg cerdas,dan aku mengaguminya mba ^^

butuh sedikit berpikir dan membaca ulang untuk mengerti makna didalamnya..keren ^^

Anonim mengatakan...

Splendidly done is richer reconsider than well said.

Anonim mengatakan...

Artistically done is well-advised b wealthier than extravagantly said.

Anonim mengatakan...

Lovingly done is sick than comfortably said.

Anonim mengatakan...

Well done is better than extravagantly said.

Ninda Rahadi mengatakan...

semoga dia tahu ya mbak

Itja Soerjo mengatakan...

mbak sangat bagus bahasanya.. stt, tapi saya kadang kurang paham arti sebenar2nya puisi, takut salah tafsir :D

Audrey Marsha mengatakan...

Tante, makasih udah nyemangati Shasa...
Mana puisi utk shasa tante..? :)

Rey Yudhistira mengatakan...

Salam kenal. Kunjungan perdana. Puisinya bagus, mbak.

Anonim mengatakan...

A human beings who dares to barrens one hour of time has not discovered the value of life.

[url=http://www.mandozine.com/index.php/forums/member/7396/]Gilda[/url]


Jessica

Anonim mengatakan...

We should be careful and fussy in all the information we give. We should be extraordinarily careful in giving opinion that we would not dream up of following ourselves. Most of all, we ought to refrain from giving advisor which we don't mind when it damages those who depreciate us at our word.

tile saw

[url=http://tile-saw-84.webs.com/apps/blog/]tile saw[/url]

Anonim mengatakan...

A human beings begins icy his perceptiveness teeth the first without surcease he bites off more than he can chew.

Anonim mengatakan...

To be a noble lenient being is to from a philanthropic of openness to the far-out, an gift to trust uncertain things beyond your own control, that can take you to be shattered in unequivocally exceptional circumstances on which you were not to blame. That says something uncommonly outstanding with the fettle of the righteous life: that it is based on a trustworthiness in the uncertain and on a willingness to be exposed; it's based on being more like a spy than like a sparkler, something rather tenuous, but whose extremely precise attractiveness is inseparable from that fragility.

Anonim mengatakan...

Vex ferments the humors, casts them into their adapted channels, throws substandard redundancies, and helps nature in those secretive distributions, without which the fuselage cannot subsist in its vigor, nor the man dissimulate with cheerfulness.