Ingin kembali ku tulis surat padamu malam ini. Mungkin, karena aku merindukanmu?. Tiap malam slalu aku gambarkan biasmu di lampu tidurku. Serta ku tuang tinta rupa seribu puisi di dinding tidurku. Esok malam, mungkin puisi 'kan berhenti. Ah…semoga tidak. Dan entah, apakah tertulis lagi malam nanti. Seperti malam-malam saat aku sendiri dan menikmati kesederhanaanmu. Sampai saat ini.
Tapi kau tau, Pangeranku. Aku terlalu lelah hanya tuk berpuisi. Aku terlalu letih tuk terus bermimpi tentang rindumu. Dan aku terlalu lemah tuk berkata cinta padamu. Karena aku tahu, mimpiku tentangmu di bangun dari cahaya perakmu. Beberapa malam lagi, mungkin adalah puncak mimpiu. Persembahan atas nama cinta padamu.
Entah, apakah terus ku lanjutkan puisi ke dua ribu untukmu?. Jika kau hanya berjalan sendiri di altarmu. Maka aku akan mengangkat kaki sambil berkata, “Pangeranku. Mungkin kau hanya cukup hadir di mimpiku. Karena aku tak pernah ada di tidurmu”. Aku menyerah, hanya menunda tu saat ini. Selamat malam, Pangeranku. Kutuggu cintamu beberapa malam lagi.
11 komentar:
Pangerannya naik kuda putih gak???
hehehehe
wah pangeran lilin, masih nyala lilinnya ternyata :) salam buat dia :)
siapakah pangeran lilin itu?
pangeran datang....hehe...
ttp setia menanti nih...
AKH, jadi inget museum lilin Madame Tussaud....
Aku suka pangeran yang naik Mercy, Rolls Royce, atau BMW
hehehe
penantian pangeran yang indah...dalem dalem
Pangeran, tu ditungguin mba Ira, smbong amat sih hhehe... (gak jelas mode on) he2 salam kenal mba, tukeran link yuk..hehe..ijin follow ya...
Dan.., berapa malam lagikah Pangeran akan datang..?
apa lampu lagi terang2nya ya sampe gak bisa pake lilin #ganyambung
Salam kenal..
Mbak Ira...aku suka baca-baca ceritanya...
Boleh ya Blog mb link ketempatku
Posting Komentar