2 Feb 2010

MENUNGGU “PELANGI DIMALAM HARI”

Apa saja yang membuatmu bahagia
Telah ku lakukan untukmu
Demi mengharapkan cintamu
Kini ku bagai menanti
Datangnya pelangi
Di malam hari yang sepi *

Dulu saat aku masih remaja, Ibuku penah menceritakan tentang seorang perempuan muda yang tinggal sendiri di sebuah rumah terpencil. Setiap menjelang sore ia selalu duduk sendiri di depan jendela menunggu munculnya pelangi di malam hari. Karena kekasihnya pergi ke medan perang dan hanya berpesan, “Aku akan kembali saat pelangi muncul di malam hari”. Janji sang kekasih selalu dipegang oleh sang perempuan muda. Memilih hidup sendiri dan duduk sendiri dalam ratusan malam hingga usia senja, karena ia punya keyakinan kekasihnya akan kembal berbarengan dengan munculnya pelangi di malam hari. Dan hingga meninggal, ia tetap menunggu munculnya pelangi di malam hari dan tak pernah tahu sang kekasih telah meninggal di medan perang.
”Perempuan itu harus setia”
Aku mengangguk, mengiyakan tapi hatiku memberontak. ”Hal gila menunggu sesuatu yang tak jelas”, umpatku dalam hati.
”Bayangkan perempuan itu meninggal tanpa pernah tahu kekasihnya telah gugur dimedan perang. Itulah sebuah kesetiaan”
Perempuan yang beruntung karena laki-lakinya meninggal, tapi jika perempuan tetap menunggu lelaki yang pergi bersama perempuan lain, apakah itu sebuah kesetiaan? Menurutku bukan, karena itu adalah sebuah kebodohan! Teriakku dalam hati.
Kisah itu terus melekat di otakku bukan tentang kesetiaan. Tapi tentang pelangi di malam hari. Apakah itu sebuah kenisbihan sebuah fenomena alam?
Sejak masa anak-anak hingga aku berusia seperempat abad lebih, hanya dua kali aku menyaksikan pelangi. Pertama suatu sore di depan rumah. Aku melonjak-lonjak bahagia dan minta ayahku membopongku di atas bahunya agar bisa lebih jelas melihat pelangi yang sedikit terhalang oleh rimbun pohon Kamboja. Dan 3 bulan setelah peristiwa itu, ayahku meninggal bersama dengan hujan. Tanpa ada Pelangi.
Peristiwa kedua adalah saat aku mengunjungi sebuah gua kelelawar di wilayah perkebunan Kali Klatak. Siang hari dari sebuah bukit di desa Tetelan Selogiri, pelang muncul melengkung sempurna di atasku. Terpana!!!. Aku duduk beberapa waktu hingga pelangi itu hilang sedikit demi sedikit oleh sinar matahari yang mulai muncul selepas hujan. Hhmmmmm ada kebahagian saat melihat pelangi. Dan itulah terakhir kali aku melihat pelangi hingga detik ini. Dan apakah itu berarti kebahagian hidupku seperti munculnya pelangi di hadapanku?
Pelangi adalah sebuah fenomena alam. Pelangi muncul karena ada matahari dan hujan. Sinar matahari yang terang itu bukan terdiri atas satu warna, tetapi merupakan paduan berbagai warna, yang jika digabungkan tampak menjadi putih. Tetes-tetes air hujan memantulkan dan membiaskan air hujan, sehingga warna-warna itu terpisah kembali. Rata-rata, titik-titik air hujan akan memantulkan kembali sinar dalam bentuk pelangi pada sudut 42 derajat ke mata kita.Pelangi hanya terbentuk jika ada hujan, dan ada sinar matahari yang datang pada sudut 42 derajat dari mata kita ke titik air hujan. Sinar biru dan ungu dibelokkan paling kuat oleh titik air, sehingga setiap titik air memantulkan sinar ungu di atas dan merah di bawah. Tetapi pelangi kedua yang kulihat dari atas bukit itu, dengan warna merah di atas. Ini terjadi karena aku jauh dari kumpulan titik air itu. Dan setiap titik air, kita hanya menerima satu warna. Kita menerima sinar merah dari titik air yang lebih atas dan menerima sinar ungu dari titik air yang lebih bawah. Jadi pelanginya tampak dengan warna merah di atas dan warna ungu di bawah.
Terkadang muncul pelangi di atas pelangi. Lebih redup, memang, tetapi masih tampak. Dan lucunya, warnanya berkebalikan dengan warna pelangi yang lebih terang. Kali ini, warna ungu ada di atas. Fenomena ini jarang terjadi, tetapi bukan berarti tidak bisa dijelaskan. Ada sebuah pola pantulan kedua yang bisa terjadi pada tetes air. Jika pada pola pertama, sinar matahari hanya dipantulkan sekali di dalam tetes air, maka pada pola kedua, sinar matahari akan dipantulkan dua kali. Pada pola kedua ini, sudut yang terjadi adalah 50 derajat. Akibatnya, pelangi jenis ini tampak lebih tinggi dibandingkan pelangi pertama tadi. Sinarnya juga lebih redup, karena telah melalui proses pemantulan yang tidak sempurna sebanyak dua kali. Kita lihat bahwa kali ini sinar merah ada di atas; sehingga akan sampai pada mata kita (dengan alasan yang sama dengan pelangi pertama) sebagai pelangi dengan warna ungu ada di atas.
Pelangi memang sesuatu yang sangat rumit. Seperti rumitnya kehidupanku. Kehidupan cinta yang prosesnya tak sederhana seperti proses munculnya cahaya pelangi. Rumitnya percintaanku. Mencintai sesuatu yang tidak boleh di cintai. Tidak boleh di cintai? Kenapa? Aku menghela nafas berat sambil tetap duduk di teras rumah setelah lepas hujan sambil menikmati segelas kopi panas. Tidak terlalu manis, tapi kafeinnya sedikit menenangkanku. 

Ku sadari yang telah ku lakukan
Membuat hatimu terpenjara
Dan tak kuasa ku membukanya
Walau seluruh dayaku ingin bersamamu
Kunci hatimu patah tak terganti *

Mencintai seorang laki-laki. Mencintai seorang makhluk Mars. Dan tidak mudah menpertanyakan perasaan ini. Karena aku butuh beberapa waktu untuk mempertanyakan apakah ini sebuah kekaguman atau sebuah cinta. Dan aku bukan kategori wanita lemah yang hanya menyimpan rasa cintanya tanpa pernah berani mengungkapkan. ”Kamu harus berani mengatakan cinta walaupun kamu adalah perempuan. Yang penting dia tau perasaanmu. Urusan dia menerimamu jadi pacarnya itu urusan ke 100. Karena yang terpenting adalah kamu jujur dengan perasaanmu”, kataku kepada sahabatku saat di curhat mecintai seorang laki-laki teman sekantornya. Dan aku kini termakan usulku itu sendiri. Kemarin malam aku mengatakan perasaan itu padanya, karena aku bukan wanita bodoh dalam dongeng yang menunggu kekasihnya pulang. Dan di hanya diam. Hahahaha.....perbuatan tergila yang kulakukan sepanjang hidupku. Tapi ini bukan sebuah pembohongan pada lelaki itu. Padahal tidak pernah ada yang salah dari proses mencintai dan mencintai. 

Cinta tak harus memiliki
Tak harus menyakiti
Cintaku tak harus mati
Oh cinta
Tak harus bersama
Tak harus menyentuhmu
Membiarkan dirimu dalam bahagia
Walau tak disampingku
Itu ketulusan cintaku *

Mencintainya adalah proses menunggu Pelangi di Malam Hari, karena itu merupakan suatu hal yang tidak mungkin. Karena keyakinanku, pelangi tidak akan pernah muncul tanpa ada hujan dan matahari. Sedangkan pada malam hari, tidak akan pernah ada Matahari. Seperti kehidupanku, saat matahari muncul aku memposisikan diri sebagai sorang perempuan bahagia dengan status sosial yang jelas serta sempurna. Dan malam hari, saat semua menjadi gelap dan matahari hilang di peredarannya, aku kembali menjadi perempuan nelangsa yang memuja hujan, karena tak menemukan Matahari yang lahirkan pelangi.
Mencintaimu.....laki-laki senja. Sedangkan aku bukan lagi perempuan yang berstatus lajang. Ada laki-laki yang telah mengikatku dalam sebuah perkawinan. Mencintaimu adalah menunggu pelangi di malam hari. Apakah ini sebuah kesalahan?

Kini ku bagai menanti
Datangnya pelangi
Di malam hari yang sepi *


Foto pelangi di malam hari diambil oleh fotografer Chris Walker di North Yorkshire. Pelangi itu disebabkan oleh cahaya bulan purnama, saat itu bulan sedang penuh dan membelakangi pelangi. Pelangi bulan purnama merupakan fenomena cukup langka, dan memerlukan kombinasi langit sangat gelap, bulan kurang dari 42 derajat di langit, dan hujan jatuh di seberang bulan. Pelangi malam hari itu mengingatkan pada Aurora Borealis atau cahaya utara yang menerangi langit malam di daerah kutub dengan tampilan yang indah

Ternyata tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, karena pelangi di malam hari itu telrnyata ada dan terbukti secara nyata. Fuich....kasihan tokoh perempuan yang menunggu kekasihnya hingga ujung umurnya. Dan aku mempertayakan cintaku sendiri. Apakah cintaku seperi menunggu "Pelangi di malam hari"? sedang ada cinta lain disisiku?.


Catatan terinspirasi dari lagu *"Pelangi di Malam Hari", by Vidi Aldiano
Serta lelaki senjaku.......





22 komentar:

Thariq mengatakan...

pertamax....bener gak yah...?hehe

ini kisah nyata ato fiktif mbak?
wah apakah pelangi itu mungkin dikejar?trus caranya gimana?

btw tebakan mbak di catatan isengku salah satunya bener mbak..huehue..

De mengatakan...

cinta yang tak lelah menunggu
romantis banget mbak
indah
seindah pelangi di malam hari
aku pernah lihatnya
pelangi dimalam hari yang sedang mengelilingi bulan

Slamet Riyadi mengatakan...

emang ada ya pelangi dimalam hari?
belumpenah liat tuh
tapi kalo pelangi yang mengitari bulan pernah liat namanya "HALO"
salam kenal
dah di follow

Hendriawanz mengatakan...

mm...
ufff...berat..
begitu jauh...dan tidak sekedar pikiran.

REYGHA's mum mengatakan...

wah berat nih kali ini ngga sanggup koment deh

nuansa pena mengatakan...

Puisi cinta berbalut pengetahuan tentang pelangi! Nice! Mengapa ya pelangi tidak pernah tepat diatasku, aku ingin menyatu dengannya!

Aulawi Ahmad mengatakan...

aku rindu komen disini :) rindu dengan pangeran lilin yg telah buatku terkesan :)btw cinta..ah cinta adakah cinta lain itu (aku ikut bertanya pada diriku :))

Unknown mengatakan...

Pelangi di malam hari, seperti halnya menunggu keajaiban ya mbak

masichang mengatakan...

luar biasa...saya terhanyut dan seperti ikut dalam tulisan ini....

tapi saya percaya bahwa memang ada pelangi di malam hari.

Yunna mengatakan...

terhanyut...
romentis banget...

Ivan Kavalera mengatakan...

Menghanyutkanku...

Syifa Ahira mengatakan...

ternyata ada ya pelangi di malam hari..
jadi ingat status kakakku di fb..
menunggu pelangi di malam hari..

yansDalamJeda mengatakan...

Ya, pelangi hanya terbentuk jika ada hujan, dan ada sinar matahari yang datang pada sudut 42 derajat dari mata kita ke titik air hujan. Maka jangan bergeser terlalu jauh dari tempatmu berdiri dan menatap, atau ia tak akan pernah tercipta untukmu.

Thariq mengatakan...

mbak...ada tag buat mbak di catatan sederhanaku...mohon diambil yak?makasih

kurniawan.q mengatakan...

sunguh indah

Kabasaran Soultan mengatakan...

Duh ...
Indah sekali goresannya.
kisah nyatakah ini ?.

the others.... mengatakan...

Aku selalu mencampuradukkan kisah nyata dan fiksi jika membaca tulisan mbak Ira. Begitu pandainya mbak Ira merangkai kata...

catatan kecilku mengatakan...

Indah... seindah foto pelangi di malam hari. Luar biasa...

-Gek- mengatakan...

Saya pernah menunggu pelangi di malam hari seperti yg mbak ceritakan. tapi saya tau.. perbuatan itu, sepenuhnya sia-sia, dan berdosa!
(T.T) Nangis bombay.

Bagus amat sih Mbak tulisannya.. :)

Ninneta - MissPlum mengatakan...

aku benar2 menangis baca tulisan ini.... hikhikhik.... luar biasa menyentuh deh mba...

munir ardi mengatakan...

tidak bisa berkat-kata mbak indah sekali

Unknown mengatakan...

kalo ada pelangi di malam hari. kyk apa ya?