Kita pernah berjanji di ujung taman itu
Di sebuah masa saat kita tak punya rasa takut
Untuk berjalan di atas bara api
Kau ingat apa yang aku ucapkan saat kita berjanji
" Kalau aku sudah punya anak nanti aku akan bercerita tentang engkau, sahabat ibunya"
Kau tersenyum sambil berkata, " Apakah aku pantas untuk kau ceritakan, karena aku bukan siapa-siapa"
Dan kau genggam tanganku dengan ketulusan tanpa cinta
Lampu-lampu taman itu kemudian bernyanyi tentang janji kita
Persahabatan yang hanya di ketahui Tuhan
Dan kita sembunyikan genggaman tangan kita di belakang mereka
Karena kita beda......
Dan entah sudah berapa tahun lalu janji itu teucap
dan aku masih ingat hingga detik ini
Kita pernah melangkahkan kaki di antara pohon-pohon depan altar itu
dan sembunyi dibalik rumput-rumput, tersenyum dari seberang jalan
karena kita berbeda......
Ingin kembali ku ulang janji persahabatan kita detik ini
Walaupun belum ku ceritakan persahabatan kita pada anak-anakku
Tapi janji itu masih ada
dan aku tak pernah tau kau ada dimana
Apakah kau detik ini masih di taman itu
berjalan di antara pohon-pohon depan altar
dan tersenyum di seberang jalan dan tanpa senyumku.......
Karena kita beda.....
Padahal aku pernah berkata padamu
Persahabatan tak mengakar perbedaan
Tapi kau tetap berkata, " Karena kita beda...."
Apakah kau saat ini masih berkata, " Karena kita beda?"
dan aku kirim ode pada sahabat masa lalu
Walau kau bilang kita beda, tapi persahabatan kita tetap sama
Kelak aku akan kembali padamu, bergenggaman tangan
berjalan di antara pohon-pohon di depan altar
saling tersenyum walaupun di seberang jalan
sambil menggandeng masing-masing anak kita
sambil menceritakan tentang persahabatan indah ini
Kuharap kau tak lagi berkata, " Karena kita beda......"
Jakarta, 10 Oktober 2009
(catatan yang aku buat untuk sahabatku yang tidak aku ketahui keberadaannya, dan tak tahu kemana aku harus mencarinya. Selamat Ulang tahun kawan....aku masih simpan perjanjian persahabatan yang tulus ini. Jujur aku merindukanmu)
4 komentar:
Mudah-mudahan sahabatnya dengar ya, Ra..
ada yah sahabat seperti itu, kisah yang amat menggugah perasaan
kalau saya malah seringnya kehilangan kekasih wahhhhh parah nih??????
Halo Aira. Baru saja mampir blogmu. Tidak tahu keberadaannya? Wah. Padahal sekarang kan gampang untuk mencari sahabat lama, yaitu pake Facebook. Sudah dicoba? =)
Posting Komentar