18 Feb 2014

TUAN INI MALAM MINGGU



15 Februari 2014

Tuan ini malam minggu. Bolehkah aku mengajakmu berjalan malam ini?

Kita akan bertemu nanti di ujung gang masuk rumahmu sebelum hujan terakhir menyentuh bumi, setelah pelangi terbalik. Lalu ijinkan aku menemanimu berjalan-jalan.

Aku ingin mengajakmu ke otakku dan kuperlihatkan jejak-jejak rindu yang kamu tinggalkan untukku. Nebulaku penuh dengan file yang sempat ku simpan yang kuberi nama Kenangan. Tentang bintang-bintang yang aku simpan di langit kepalaku yang tercipta dari senyuman kamu.

Tuan, nanti aku akan antar kamu berjalan di jemari-jemariku. Ada sidik jari yang akan memenuhi seluruh pori kulitmu. Atau mau kuajak kau menuju di jantungku, dimana aku pernah sesak dengan rasa ceburu. Sesak rasanya Tuan. Jika itu memang kamu. Jelajahi waktu ku semaumu.

Nanti berhenti saja di mataku. Maka kamu akan bertemu dengan linang air mataku. Bukan sekedar embun yang singgah sebentar lalu menguap. Dia akan semacam mata air. Yang menggenang tak kan hilang selagi aku masih mengingatmu. .

Maka Tuan. Jika aku lelah maka bisa aku meminta tolong padamu. Giring aku ke hatimu dan biarkan aku tinggal di hati kamu selamanya.

Bahkan nanti jika kamu menua, maka aku akan menyediakan segelas air putih untuk minum mu di tengah malam. Dan kita akan bercengkerama berdua.

Tuanku ini senja. Dan seperti biasa seperti kataku dulu, "Senja nya akan beda tanpa kamu, cinta".

"Then I started crying. I didn't want to, but I couldn't help it."

Tidak ada komentar: