25 Jul 2013

ASAP DAN PRESIDEN ESBEYE





"Soal asap, SBY Minta maaf ke Negara Tetangga"

Saya membaca judulnya sambil geleng-geleng kepala.
Apakah dia tidak tahu atau pura-pura tidak tahu bahwa banyak beberapa perusahaan asing yang terkait dengan pembakaran lahan tersebut? Singapura? Malaysia?

Aneh, kenapa dia meminta maaf kepada negara tetangga? kenapa tidak meminta maaf kepada rakyatnya? yang sudah terkena penyakit pernafasan akut? tanpa ada tindakan pelayanan kesehatan? pada masyarakat Riau Daratan dan Riau Kepulauan? yang jumlah warganya lebih banyak di bandingkan Singapura? ini presiden Indonesia kan?

Duh Pak Presiden....

Gara-gara ini saya semakin apatis dengan birokrasi pemerintahan dan akan terus membuat saya Golput bertahun-tahun.

Atau gini saja bapak. Bagaimana jika Bapak tinggal satu bulan saja di wilayah perbatasan Indonesia. Di Pulau Semoa sekalian. Atau di Pulau Galang. Tapi dengan catatan tidak menggunakan fasilitas negara apapun kecuali tangan kaki dan kepala sendiri. Menjadi "rakyat jelata"

Saya yakin anda tidak akan bisa bertahan. Dan mati perlahan. Pak Ucu dan Pak Long yang ada di Riau Daratan serta Riau Kepulauan saya rasa lebih cerdas untuk bertahan hidup di bandingkan dengan anda.

Liat KTP di dompet. KTP saya masih Indonesia, tapi kenapa saya selalu lupa dan merasa tidak pernah mempunyai pemimpin negara yang bernama presiden.

"Sementara itu, asap hasil pembakaran hutan di Riau berdampak semakin luas. Tidak hanya mengganggu sejumlah negara tetangga asap juga melumpuhkan penerbangan Riau. Pemerintah secara resmi menghimbau maskapai penerbangan untuk tidak menerbangkan pesawat mereka ke Riau"

Oke kawan. Penggalan berita itu adalah sebuah kesimpulan jika ke Riau Daratan atau pun kepulauan hanya satu cara yaitu Renang.

Saya tidak peduli dengan Notam atau notice to airmen ataupun rencana pembuatan hujan buatan untuk mengatasi kebakaran hujan.

Buat saya hanya satu solusinya. Tutup perusahaan asing, depak suruh pulang ke negaranya. ..... lalu kita? iyaa kita yang mengelola dan menikmatinya sendiri surga yang kita sebut Indonesia.

25 Juni 2013


Tidak ada komentar: