Kamu pernah memuja ku dan aku pernah sangat memujaku. Dan kamu
kemudian melepasku seperti melepas layang-layang putus tanpa penyesalan.
Kamu mungkin berbangga hati berhasil mematahkan hati seorang perempuan
api seperti aku. Seperti menaburkan garam di atas lintah dan
membiarkan dia menggelinjang kesakitan dan dengan mudahnya kamu
mendepaknya dari kulitmu.
Aku sempat berpikir bisakah aku
hidup tanpa kamu? Tapi tidak apa-apa. Aku sekarang baik-baik saja.
Bahkan sangat baik, setelah aku melakukan sebuah perjalanan panjang
melewati ribuan kilo meter labirin untuk mencari sebuah ketenangan.
Mungkin bagi kamu dengan meninggalkan ku , tidak akan menimbulkan sebuah
luka. Meremehkan luka yang kamu tinggalkan di hati ku. Karena kamu tahu
aku perempuan matahari yang sudah berkali-kali terluka dan menurutmu
dengan mudah aku melupakan mu.
“Gampang kan. Kamu bisa
cari lelaki lain yang sesuai dengan keinginan mu”, campak mu suatu
waktu. Aku diam. Dan kamu tahu, perlakuan mu kepadaku membuat pernah
mengambilik sebuah keputusan untuk MATI!!!!!
Kamu tidak
memahami. Bahkan sedikit pun kamu tidak memahami. Kamu egois. Bahkan
kegeoisan mu membuat mulutmu diam untuk meminta maaf padaku.Tapi bagiku
itu sudah tidak penting lagi.
Saat ini kadar benciku sudah
melemah. Aku malah kasihan kepadamu. Saat kamu berusaha untuk
menampakkan kesempurnaan kamu untuk mendapatkan perempuan yang lebih
sempurna dibandingkan aku. Melihatmu hidup dengan kepura-puraan kamu.
Sedangkan aku sudah bisa tertawa terbahak-bahak merayakan kebebasan ku
dari hidupmu walau bekas luka itu tidak akan pernah hilang selamanya
bahkan sampai salah satu di antara kita mati. Kejam… aku pikir aku
sangat kejam. Aku ingat bahwa aku mempunyai hari-hari yang luar biasa
saat aku memujamu dengan pengabdian ku pada mu. Pernah mencintai mu dan
menyisakan cinta itu sampai saat ini.
Sempat aku berharap
kamu kembali untuk menemani aku. Tapi sudahlah, aku pikir aku berhak
bahagia walau pun tanpa kamu. Lihat lah… aku baik-baik saja kan? Air
mata ku untuk kamu sudah tidak ada. Yang ada hanya sebuah rasa sakit
mengingat kenangan saat melintas di waktu dan tempat yang pernah kita
lalui berdua. Apakah aku bodoh mengorbankan masa depan ku dengan
meninggalkan dunia yang aku cintai hanya demi melupakanmu? Tidak…. Ini
bukan kebodohan. Ini adalah prinsip. Karena aku tidak mau terikat oleh
mimpi dan kenangan yang sudah kamu tawarkan untuk ku.
Aku baik-baik saja dan semoga kamu juga akan baik-baik saja. Walaupun wajahmu sesekali melintas di hadapanku.
Akhirnya aku berada dalam sebuah titik. Berdamai dengan kenyataan. Bahwa tidak kisah cinta berakhir dengan sempurna
2 komentar:
ikhlas, satu kata yg mudah diucapkan tp sulit... sangat sulit dipraktekkan :)
aku suka bagian : aku berhak bahagia tanpamu.. :D
Berbagi kata kata motivasi gan
Orang yang berpikiran negatif selalu melihat kesulitan dalam setiap kesempatan, Sedangkan orang sukses selalu mencari kesempatan dalam setiap kesulitan.
salam kenal,sukses selalu, ku tunggu kunjungan baliknya ya :D
Posting Komentar