10 Sep 2011

REMBULAN DAN LELAKI HUJAN

Tadi malam ku lihat bulan
Sempurna seperti wajahmu
Bukankah pernah ku bisikkan saat aku bercinta denganmu malam itu?
Mungkin kamu lupa tapi bisikan itu mendarah daging di rahimku
Dan dia menggeliat menjadi rembulan baru penggantimu
Tapi itu dulu sayang.....ketika ia menjadi purnama terindah di surga
Sedang lelaki hujan sederhana tetap mengingatku
Bukankah rembulan tak pernah ada di tengah hujan?
Tapi tidak untukmu lelakiku....
Lelaki hujan berwajah rembulan
Sebuah kolaborasi terindah dalam kehidupan perjalanan saya
Sayang....kamu terlalu memanjakan aku dengan sinarmu


Dan saat ini aku tak temukan wajah rembulan walau di pertengahan bulan

Apakah bulan purnama tak pernah lagi muncul di Pulau Batam?
Saat kau menghilang dan perasaanku menjadi datar seperti telapak kaki bayi yang melangkah menuju surga


Batam, Senin 15 Agustus 2011
My Dear minggu kedua ilalang kecil kita di surga

Tidak ada komentar: