ILALANG KECILKU....MARI MENARI BERSAMAKU DISINI

Ilalang kecilku....pulanglah....pulanglah kembali ke pelukku! aku akan mengajarkan mu bagaimana menari. Ya...tarian hujan, seperti saat itu, saat lelaki itu menantapku di tengah hujan di suatu senja. Saat kami jatuh cinta.

Nanti aku akan genggam kedua jemari kecilmu.......dan aku akan mengajarkan satu per satu langkah agar menjadi sebuah tarian zapin yang indah. Dan ada nyanyian yang ia ciptakan untukmu. Nanti...nanti....aku yakin suatu saat ia akan bernyanyi di telingamu.

Ilalang kecilku.....kembalilah walau hanya sekejap saja dalam mimpiku. 1 purnama kamu telah pergi. Tidakkan kau rindukan aku? ahhhh pasti kau akan merajuk seperti lelakiku. Karena di surga kau lebih bahagia. Bukankah Tuhan menjagamu ? Malaikat-malaikat kecil juga menemanimu bermain? tidak seperti saat kamu di pelukku. Jangankan untuk bermain dan bernyanyi  Aku malah mengajarkanmu bagaimana caranya survive dalam penantian kita.

Ilalang kecilku......apalah lelaki ku pernah mengirimkan doa padamu? memanjatkan rapalan-rapalan mantra terbaik untukmu? Sudahlah.....jangan menangis....dia juga sangat mencintaimu, seperti aku yang juga mencintai kamu dan dia.

Pulanglah sayang.......30 malam aku selalu terlelah saat kau tiba-tiba membangunkan aku. Yah...kau seakan-akan menendang rahimku atau sekedar berbisik sambil berkata, "bunda aku rindu". Ilalang kecilku............datanglah sayang. Agar bisa aku ciptakan puisi yang akan ku dendangkan dan kita akan menari bersama-sama berdua. Di tengah hujan dan pelangi atau kau mau mengunjungi bukit yang selalu aku ceritakan padamu dulu?

Bicaralah sayangku.......coba katakan padaku apa yang kau mau? kau mau catatan-catatanku? kumpulan prosaku? atau kau mau buku-bukuku? atau kau mau nyawaku untuk di tukar kedatanganmu? Aku akan meng-iyakan sayang ku.....ilalang kecilku......saat aku rindu detak jantungmu yang menjadikanku wanita sempurna?

Ilalang kecilku.....mari kesini.......mari menari bersamaku disini..menunggu kedatangan lelaki itu untuk memeluku mimpiku!

Batam, 2 Sept 2011

Ilalang ku, aku terlalu merindumu