15 Jan 2018

Sebab Jantung tidak perlu kacamata



Selamat pagi kamu yang telah menabur debar di hatiku.

Apa kabar?

Tiba tiba aku berharap ada sayap tumbuh di punggungku agar aku segera meluncur menemuimu. Bercerita tentang malam yang tidak membuatku lelap. Aneh bukan? bayangan kamu semacam hantu dalam kamarku sendiri. Begitu menakutkan kah diri kamu?

Lalu menjelang subuh 
Aku akan melesat menuju jendelamu. Menunggumu bangun pagi dan terburu-buru mandi. Mengamatimu yang sibuk menggunakan kemeja batik dan sepatu. Kamu lalu menikmati segelas kopi sebelum berangkat bekerja. Tiba tiba aku takut kamu mati.

Kamu pun tersalut gelembung rindu yang pecah tepat mengenai mataku. Pedih sekali.

Maka kamu tetap saja di sana dan biarkan aku disini terus mengamatimu sambil berdiri. Kamu jangan kemana mana. Nanti pelan pelan kita berdua mundur dan lupa pernah saling mengenal.

Iya kita berdua yang sama sama tidak mau mengakui sedang rindu.

Sesamar apa pun tulisan cinta, kita masih bisa membacanya, sebab jantung tak perlu kacamata

Banyuwangi, 11 Desember 2017

Tidak ada komentar: