1 Jan 2015

SELAMAT ULANG TAHUN NDIK


Saya lupa kapan terakhir memberikan kamu kado. Mungkin beberapa tahun yang lalu sebuah dompet yang saya beli di Nagoya Mall. Sengaja memilih dompet. Ketika melihat dompet kamu sudah sobek dan lusuh. Saya pikir tidak layak untuk seorang Endik Supriyono

Baiklah Ndik.

Seperti biasa di hari ulang tahun mu, saya tidak bisa di samping kamu. Sekedar memeluk mu dan mengucapkan "Selamat Ulang Tahun". Mungkin hanya sebuah kebiasaan mengucapkan selamat tepat jam 12 malam melalui telpon. Lalu? kita kembali melanjutkan hari kita sperti biasanya.

Ndik.... sudah berapa lama kita, aku dan kamu merayakan ulang tahun bersama? sudah belasan tahun ya. Sejak kita masih menggunakan seragam putih abu-abu. Luar biasa.... cukup lama. Tapi tetap saja saya perempuan yang tidak bisa memberikan sebuah pesta di hari ulang tahunmu.

"Aku nggak mau pesta. Aku mau kamu di sini saja"

Terkadang ucapan kamu meminta kita berada di satu kota dalam 2 tahun terakhir ini selalu membuat saya terenyuh. Sedih ? iya sangat. Ketika kita harus melewati hari hari kita masing-masing dengan sendiri dan memilih bekerja... bekerja dan bekerja. Saya yang memutuskan untuk tinggal di Banyuwangi. Saya yang selalu dianggap abnormal oleh keluarga karena memilih keputusan keputusan anti mainstream.

Ndik. Selamat Ulang Tahun.

Terimakasih telah membuat hidup saya berwarna, Iya berwarna sekali. Walaupun kita jarang sekali berbicara sambil menikmati secangkir teh hangat di Sukowidi. Terimakasih.

Kamu tahu? sudah banyak peritiwa kita lalu berdua. Sudah berapa tempat kita datangi ? ke pelosok-pelosok Indonesia walaupun kamu akan memilih tinggal di hotel dan saya yang lepas kemana-mana dengan ransel dan sepatu gunung saya. Lalu ketika saya kembali? maka saya bercerita tentang apa yang saya temui di jalan dan kamu hanya bilang, "Ya ampun Raa. Liat kulitmu gosong lagi"

Dan saya masih ingat Ndik saat kamu setia menjemput saya di bagian imigrasi di pelabuhan karena tertahan dengan alasan KTP saya Jawa dan selalu dianggap sebagai tenaga kerja ilegal. Lucu kan? berkali kali dan kamu tetap saja dengan pernyataan yang sama. "Kulit kamu gosong Raa".

Hahahahaha... mungkin sudah di takdirkan mempunyai kulit eksotis karena matahari. "Tapi kan keren". Lalu kamu mengangguk angguk saja.

Kamu yang selalu menyediakan saya tiket pesawat walaupun dengan omelan panjang ketika saya kehabisan uang entah di negara antah berantah mana. Kamu yang merelakan saya mengangkat kaki di atas dasbord mobil. Hei... berapa lama kita benar benar berdua saja dengan waktu yang cukup lama? terakhir di Kalimantan kemarin kan? oh yaa lebaran juga

Engkau tahu harapan saya? terbanglah tinggi Ndik. Wujudkan mimpi-mimpi kamu tentang apa saja. Walaupun mungkin mimpi kita berbeda, tapi percaya ada seorang perempuan yang selalu mendoakan kamu dan masih berharap ada sebuah rumah untuk kita tinggali berdua.

Perempuan yang suka marah-marah ketika keinginannya tidak di dapatkan. Perempuan yang suka bergadang hanya untuk menonton film berjam-jam. Perempuan yang jarang pulang (mungkin) dan dianggap lebih suka dolan. Perempuan yang memilih berkali-kali membeli ransel daripada membeli tas tangan. Perempuan yang lebih suka ke pantai dari pada mall dan selalu merengek meminta dibelikan sandal gunung.

Baiklah Ndik. Semoga hari-hari mu bahagia, tentu hari-hari saya juga. Selamat Ulang Tahun. Semoga Tuhan selalu memberikan keberkahan kepada hidupmu.

Saya Ndik. Perempuan yang sudah kamu pilih dan memilih untuk bersama dan selalu mendoakan kamu

Selamat Ulang tahun Ndik..... semoga Allah selalu memberikan keberkahan kepada kamu. Memberi banyak rejeki. Memberikan kebahagian dan semuanya yang terbaik untuk kamu.

Banyuwangi, 27 Oktober 2014

Tidak ada komentar: