18 Feb 2014

TENTANG KELUD, TENTANG KILISUCI

Kelud berbeda. Dalam legendanya, Kelud tidak sama dengan dengan Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Jawa Barat, atau Gunung Bromo di Jawa Timur yang berasal dari gndukan tanah yang meninggi secara alami,

Gunung Kelud terbentuk dari pengkhianatan seorang putri yang bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti Mahesa Suro dan Lembu suro, dua lelaki yang bekepala lembu dan berkepala Kerbau.

Dewi Kilisuci menolak lamaran dengan membuat sayembara agar kedua raja tersebut membuat sumur di atas gunung Kelud. Satu berbau wangi. Satu lagi berbau amis. Karena sakti, kedua raja tersebut berhasil menyelesaikan sayembara tersebut. Lagi-lagi, Dewi Kilisuci meminta mereka untuk membuktikan bau tersebut dengan masuk ke dalam sumur.

Perempuan. Saya suka perempuan yang memiliki daya tawar. Saya berpikir Dewi Kilisuci berhasil membunuh sebuah pikiran yang menganggap bahwa perempuan tidak memiliki banyak pilihan dalam menentukan jodoh sesuai dengan hatinya. Banyak sekali kisah-kisah perempuan yang mengajukan syarat berat dalam pernikahan yang menunjukkan bahwa perempuan pun punya daya tawar untuk menentukan kebahagian mereka dalam sebuah pernikahan. Tentang Roro Jonggrang? Dayang Sumbi ? walaupun dengan alasan-alasan yang berbeda, tapi mereka masih tetap punya daya tawar.

Akhirnya, saat Lembu Suro dan Mahesa Suro masuk kedalam sumur, Dewi Kilisuci menyuruh prajurit Jenggala menimbun kedua raja tersebut di dalam dasar hukum Mereka berdua mati dan terkubur dalam gunung kelud.

"Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung"

Saya belajar tidak baik mendendam. Tapi Raa... itu kan hanya legenda.

Baiklah. Saya tahu. Saya sekarang berdoa bahkan sejak malam itu saya mendengar suara dentuman tengah malam. "Bulan purnamanya bagus". Ah kenapa kamu tidak membangunkanku malam itu untuk bersama melihat bulan dan bintang.

"Nanti kita lihat bintang berdua". Kamu melupakan janji mu atau saya yang terlalu sibuk? entahlan.

Saya sedang berikir bahwa indah pada waktunya. Saat abu yang dicaci maki memberikan kesuburan pada tanah di Jawa.

Saya selalu berdoa untuk Indonesia

Tidak ada komentar: