6 Nov 2013

QUIKNOTE DI BALI



11 Oktober 2013
Tiba-tiba saja hari ini tema-nya banyak perempuan.

Tentang Ratu Atut, tentang Bupati "tercantik" Airin yang suaminya ditangkap KPK dan marah karena punggungnya tersentuh tangan wartawan.Tentang sosok kasat mata yang konon bernama "Bunda Putri" yang membuat SBY yang katanya presiden Indonesia (dan bukan presiden saya) galau mendadak sepulang dari Brunai dan membuat curhat semacam konferensi yang di tonton seluruh dunia.

Curhat yang membuat saya terharu dan ingin bilang, "Duhhh sabar ya pak Beye. Kasian sekali anda"

Tentang Mbak Tutut, yang katanya anak mantan Presiden yang kesekian Indonesia dengan jambulnya yang super keren yang kasasinya dikabulkan Mahkamah Agung untuk mengambil alih TPI yang saat ini bernama MNC TV. Yes... bisa kampanye lagi.

Tentang mantan Bupati Banyuwangi yang juga perempuan Ratna Ani Lestari yang dinyatakan bebas setelah kasisnya di kabulkan Mahkamah Agung. Katanya cerai ya dengan suaminya yang dulu juga Bupati di Bali? yang pernah mendapatkan penghargaan karena suami dan istri sama-sama menjadi Bupati? suer... saya lupa.

Dan tentang kawan-kawan perempuan di sekitar saya yang memilih "bercerai" karena kekerasan dalam rumah tangga lah, penelantaran ekonomi atau apalah itu. Yang membuat saya menghela nafas dan memeluk mereka.

Tentang calon-calon legislatif perempuan yang cuma dijadikan "alat" untuk meloloskan partai dengan kuota 30 persennya. Dengan kualitas yang cuma bisa diukur dengan seberapa pandai dia bergaya di depan kamera untuk poster kampanye dengan senyum posisi bibir basah dan sedikit terbuka. Kualitas? mana saya tahu.

Bbm sahabat saya semalam

"Ya kalau kita bisa menunjukkan sikap kita, laki-laki juga klepek-klepek. Dikira kita perempuan kebanyakan yang cengeng dan merengek-rengek kalau ditinggalin? *offtherecord* Harus dihadapin dengan cara yang sama, bahwa kita juga bisa hidup tanpa dia. Laki-laki kan sukanya ngatur, menggertak,menunjukkan kalau dia laki-laki. Menguji teori yang selalu benar"

Pertempuran sebenarnya baru akan dimulai

Hahahahahah karena itulah perempuan juga harus punya prinsip.

Nah kali ini tentang Ririn, ibu dua anak yang sibuk memasakkan masakan untuk para tukang bangunan. Dulu nekat berangkat ke Bali dalam keadaan hamil dengan suami yang tidak bekerja. Dan baru saja saat dia mencuci pakaian kotor yang segunung, anaknya yang bernama Rara jatuh dan kepalanya terbentur lantai.

Saya hanya ingin bilang. Peran Ganda Perempuan itu tidak mudah Tuan..........

Saya? ahhh saya mah sederhana saja. Memilih untuk tetap bahagia dan sejahtera. Angkat ransel dan mari kita bergerak. Lalu duduk diam menulis dan menulis. 11 Oktober. Saya memilih memulai hari ini untuk #30harimimpisangpemimpi

Sepakat dengan status BBM sahabat saya Ika. "Sesungguhnya menulis itu adalah Obat"

Walaupun sekedar surat sederhana untuk Neptunus yang berisi nama makhluk mars itu.

Happiness is being a traveler an not a tourist

1 komentar:

Reza mengatakan...

Asyik nich sudut pandangnya. Memang wanita selalu ada di setiap panggung apapun. Oiya, bagaimana dengan Flo yang kabarnya buron itu? Hehehe...