Jujur saat saya menulis catatan ini emosi saya sama sekali tidak stabil. Hanya karena 1 kalimat. LEBARAN!
Bukan
karena saya sudah memasak rendang, sudah masak opor atau sayur ketupat.
Tapi karena saya bekerja di media radio! Jauh-jauh hari saya sudah
membuat jadwal, buat program spesial untuk lebaran. Dan menyesuaikan
jadwal dengan jadwal penyiar yang berjumlah 15 orang!!!!!!!!!!!!!!!!!
Mulai
sore feeling saya sudah tidak enak. Saya dapat info jika sound system
untuk Shalat Ied di Lapangan Engku Puteri di pasang malam ini. Termasuk
ada pengamanan dari pihak kepolisian untuk mengawal takbir keliling di
Batam Center. Rasa khawatir saya sedikit berkurang. Dan masih berusaha
meyakinkan diri bahwa 1 Syawal akan jatuh 30 Agustus 2011. Agar jadwal
dan program saya tidak rusak.
Ba'da Magrib......telpon
studio radio saya tidak berhenti berdering menanyakan kapan lebarannya!
dan saya tidak bisa menjawab dan hanya mentakan nunggu keputusan dari
pemerintah. Saya sudah mulai ketar-ketir. Satu jam dua jam membuat saya
lupa makan dan minum hanya untuk menunggu keputusan pemerintah.
Hingga
akhirnya! Shittt...................saya benci! sangat membenci!
keputusan pemerintah 1 Syawal 1432 H jatuh pada haru Rabu 31 Agustus?
OMG...........! saya memaki-maki pemerintah! jujur...tidak pernah saya
merasa marah dengan pemerintah hingga mengeluarkan makian yang nggak
pantas saya ucapkan seperti sekarang.
Jadwal yang saya buat rusak! program radio juga!
Tidak pernah sebelumnya ada kejadian seperti ini dalam kalender 1 syawal yang pernah saya alami.

Banyak yang
harus saya korbankan. Mulai dari urusan rumah tangga saya yang juga
berantakan. Kesehatan saya bahkan pikiran dan mental saya.
Upppss.....kok jadi curhat? tapi saya belajar ikhlas! sangat
ikhlas...ini pembelajaran saya agar tidak percaya dengan pemerintah!
hahahahahahahahah
Seperti orang-orang pada umumnya.
Lebaran tentu ingin menghabiskan waktu bersama keluarga. Tapi saya? saya
tidak bisa memastikannya.
"Kamu nggak ikut jepang Raa"
"Emang nggk ada orang lain"
"Gaji kamu banyak ya?"
Ahh.....saya
paling tidak suka jika membicarakan nominal uang untuk sebuah
pekerjaan. Saya tau...saya lebih mementingakan pekerjaan saya
dibandingkan urusan rumah tangga yang benar-benar membuat saya
terseok-seok. Saya sudah memilih jalan saya di dunia Radio. Dan saya
juga tahu apa konsekwensinya. Apapun itu. Asalkan tidak merusak aqidah
saya sebagai seorang muslim.

Ya...banyak pelajaran untuk saya
hari ini. Belajar untuk sabar dan berusaha agar bisa menyeimbangkan
diri antara urusan pekerjaan dan rumah tangga.
Entahlah......tapi saya belajar untuk bisa!
Batam, 29 Agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar