12 Jan 2010

TOPENG IRENG ANTARA REMAJA DAN BUDAYA

Topeng ireng.....hhmmmmm.....aku sempat mempertanyakan budaya yang satu ini saat mengunjungi Kabupaten Magelang sekitar akhir Desember 2009 lalu. Kebetulan salah satu sahabatku menikah dan aku wajib menemaninya. Kenapa aku mempertanyakan karena dalam kamusku sama sekali belum pernah aku ketahui keberadaan seni Topeng Ireng walaupun aku sudah membaca banyak buku tentang budaya. Untungnya di pernikahan sahabatku aku bisa berkesempatan nonton langsung dan tentunya merekamnya dalam lensaku.
(nih dia mempelai puteri yang asli Magelang...eits aku yang berjilbab ya....jangan sampai tertukar!)




(nih dia mempelai prianya, sahabat ku dan suami sejak SMA bahkan sekarang pun tinggal disebelah rumah)

Untuk Budi dan Vita thanks sudah memberi aku kesempatan untuk bertemu dengan
"Sang Topeng Ireng"

Mungkin aku akan berbagi tentang Kesenian Topeng Ireng ini. Hampir menyerupai - tapi tentunya tidak sama persis - dengan kesenian Jaranan yang kenal di wilayah Jawa Timur.

Sempat aku bertanya kepada salah satu pemain Seni Topeng Ireng tentang sejarah munculnya kesenian itu, tapi dia langsung menggeleng dan mengatakan tak mengetahuinya. Hanya saja Topeng Ireng semakin berkembang pada 2 dasawarsa terakhir. Pakaian yang digunakan oleh para penari Topeng Ireng hampir didominasi warna hitam dan merah serta warna-warna menyala lainnya, tentunya dengan rumbai-rumbai yang menutup bagian bawah mereka, serta hiasan kepala yang terbuat dari bulu-bulu unggas dan ini asli. Cukup menarik dan atraktif. Jika bisa disamakan, pakaian yang digunakan pada kesenian Topeng Ireng merupakan adaptasi dari pakaian Suku Dayak atau sama juga dengan pakaian yang digunakan oleh suku Indian di Amerika. Gerakannya sangat atraktif -walaupun sedikit membosankan untukku, karena hanya mengulang-ulang gerakan yang sama- tentunya dengan diiringi gamelan rampak jawa seperti umumnya kesenian Jaranan. Dan yang membuat suasana sedikit berbeda adalah suara klintingan yang berjumlah belasan dan di tempel di bagian kakinya menghasilkan ritme musik yang selaras dengan suara gamelan rampak Apalagi para pemain menggunakan sepatu boot kayak tentara. Wah....pokoknya akulturasi yang keren. Konon, gerakan Tari Topeng Ireng yang terliat agak "keras" tapi gemulai itu merupakan penggambaran dari masyarakat desa dan gunung-gunung di Kabupaten Magelang melakukan olah fisik setiap hari.

Jenis seni tari ini merupakan perpaduan antara Tari Dayakan dan Kubro Siswo (kesenian sejenis), kesenian tersebut dinilai merupakan jenis seni yang menampilkan gerakan-gerakan energik, dinamis, dan ekspresif, dengan diiringi oleh musik ritmis, tari-tarian yang ditempilkannya tersebut dapat tersaji secara atraktif. Alunan nada bernuansa lagu-lagu agamis, menyatu dengan gerak dan teriakan-teriakan penari, membuat pertunjukan kesenian ini penuh dengan kedinamisan dan religiusitas. Agar mendapat perhatian dari para remaja, pengembangan unsur-unsur artistk yang ada dikreasikan dan dikemas, serta disesuaikan dengan tuntutan kualitas garapan koreografi seni pertunjukan yang inovatif. Sehingga, seni topeng ireng memiliki daya tarik tersendiri.

Bahkan kreativitas menciptakan kostum juga unik, ada yang "ndayak" modern, "ndayak" klasik dan yang sedang dikembangkan yaitu "ndayak" grasak. Sekilas tentang "ndayak' grasak, menggunakan kostum dari alam sekitar, daun pakis, gedebok pisang yang dikeringkan, terciptalah kostum yang menurut saya sangat menarik, unik, dan kreatif, tarian dari grasak juga berbeda dari topeng hitam pada umumnya, sungguh tercipta tarian yang exotis, ramai dengan hentakan kaki yang serentak disertai bunyi kelinthing.

Tarian ini merupakan tarian penyambutan tamu namun sekarang sudah sering dimainkan di acara-acara hajatan termasuk di pernikahan sahabatku.Tarian ini terdiri dari 3 babak yaitu: (1) RODAT; (2) MONOLAN dan (3) KEWAN-KEWAN.
Tapi aku tak sempat bertanya rinci tentang bagian-bagian dari babak dalam tarian tersebut. Kalau lagi membuat karya tulis ilmiah atau features pasti aku bisa lebih banyak tanya. Jadi ingat bagaimana kesulitannya aku berkomunikasi dengan Bahasa Jawa alusku yang tidak seberapa. Fuich.....

Bagiku selain tampilan yang meriah dan harmonisasi dari musik yang sangat atraktif. Ada satu yang paling menarik. Yaitu pemain-pemain Tari Seni Topeng Ireng yang didominasi oleh anak-anak dan remaja. Hebat bukan....? Hari gini saat Facebook dan ribuan budaya barat serta tekhnologi sudah menggempur dan sudah merajai waktu remaja, ternyata masih ada yang konsisten dan mau melestarikan budaya bagian dari masa lalu. Dan tentunya tanpa bayaran. Walaupun ada mungkin hanya cukup untuk membeli pulsa satu minggu (bagi mereka, dan bagiku hanya untuk satu dua hari). Kalau orang tua yang aktif di dunia seni kurasa sangat wajar tapi anak muda? bukankah itu sebuah kelebihan yang patut ditiru?. Bayangkan hampir 40 orang yang ada, dan hampir 90 persen adalah anak-anak dan remaja. Termasuk juga remaja puteri yang hanya terdiri dari hitungan jari tangan. Dan aku hanya bisa mengapresiasikan jika mereka adalah sekelompok remaja yang patut ditiru. Mengenalkan anak pada budaya adalah sebuah kewajiban jika tidak maka budaya hanyalah tinggal dongeng yang tak penah ada wujudnya.

Selain itu juga tidak ada perbedaan gender di tarian ini. Dalam satu grup yang terdiri dari 8 orang pasti ada satu perempuan yang menari ditengah-tengah para lelaki dan perempuan itu menggunakan pakaian yang sama persis mulai dari hiasan rambut sampai klentingan yang digantung dikaki. Dari pengamatan mataku, gerakan perempuan itu lebih gemulai tapi tetap terlihat gagah dan berkarakter sama dengan gerakan para laki-laki. Bahkan sang perempuan seakan-akan ”pemimpin” dalam tarian tersebut. Hal ini terlihat dari posisi perempuan yang berada di depan sebagai ujung panah yang diikuti oleh dua barisan laki-laki yang membentuk seperi anak panah. Ternyata.....walaupun minoritas perempuan teap mempunyai posisi penting dalam tarian ini.


Seperti biasa, selain berbagi catatan aku juga ingin berbagi gambar yang terekam dalam lensaku. Gambar yang merekam tentang wajah-wajah muda yang mejadi ujung tombak pelestarian budaya di Bumi Magelang! (ah....aku jadi ingat kawan-kawan seniman di tanah kelahiranku Banyuwangi. Isun kangen ambi riko)


Ini adalah penghias kepala yang asli terbuat dari bulu-bulu Unggas. Beratnya? lumayanlah bisa buat tegang kepala




Hebat...mereka bisa make up sendiri walaupun dengan alat seadanya.




Tak takut terlihat tak cantik......





Sedikit polesan ditengah para penggemar yang sebagian besar anak-anak





Alih generasi........mengajarkan pada yang lebih muda





Ekspresinya.....Wow......!




Lelah....tapi bahagia diantara para penonton


 

Barisan Topeng Ireng cilik





Bahkan hingga melayang........





Lebih dewasa.......





"Sang Dewi Topeng Ireng"





Memimpin pasukan. Bisa diliat betapa banyaknya klintingan di bagian kaki





Sang Dewi dan Sang Dewa.....! tidak ada yang berbeda kan?




Penggemar kecil yang tetap setia.......





Aku dan Edi, sepupu sangan Pengantin. Dia juga sempat ajari sedikit gerakan dan aku bisa!






 



Dua Gambar terakhir adalah Topeng Ireng yang tercantik
Hahahahaha.....maaf sedikit narsis 


Catatan ini aku persembahkan pada para seniman dan budayawan!! semoga budaya ini tak akan pernah mati!


12 komentar:

yansDalamJeda mengatakan...

Kasih jempol aja dah buat tulisan n poto2nya!

ateh75 mengatakan...

Topeng yg paling bawah memag topeng paling cantik yg pernah aku lihat mba hehehe.

reni mengatakan...

setuju dg mbak Ateh... hehehe..
baru tahu nih mbak di kawinan ada yang memberikan hiburan tarian spt itu. Biasanya kan tari2 klasik spt gambyong dll...

NOOR'S mengatakan...

Wa..angkat topi deh buat anak2 muda disana yang masih mau melestarikan budaya warisan nenek moyang...

Foto yang bawah, keberatan topinya tuh...he...he

Alil mengatakan...

bangga sama adek2 penari yang terus melestarikan budaya...

Ira, makasih ya liputannya...
jadi nambah pengetahuan...

Seti@wan Dirgant@Ra mengatakan...

Baru tau ada yang namanya topeng ireng...
Aku terkesan dengan 2 foto penari topeng ireng yang terakhir.

sibaho way mengatakan...

wah, keren topengnya... warna2nya sangat atraktif sekali. salut.. !!

Yunna mengatakan...

ada banyak warna,,
pengen liat...

yasuyassyash mengatakan...

wa keren.. jadi pengen liat tariannya kayak gimana..

Anonim mengatakan...

Topeng ireng cuma main di Magelang, ya? Nggak main di tempat lain? Jauh banget dari tempatku..

REYGHA's mum mengatakan...

Harus sabar nunggu gambarnya muncul. Thanks ya postingannya...salut buat penari penari mudanya...mudah2an nti kalo ke magelang ada kesempatan buat nonton pagelaran tari ini.

Reza mengatakan...

wahh trimakasih uda mosting topeng ireng,saya asli magelang dan saya bangga dengan kesenian yang kami punya,

insyaallah saya juga ingin berperan,saya ingin membuat koreo biar g ngulang gerakan yg itu2 saja,
terimakasih